RADARBEKASI.ID, BEKASI – Nakhoda tim pemenangan telah ditunjuk untuk masing-masing pasangan calon (Paslon) dalam Pilkada Kabupaten Bekasi. Strategi dan konsolidasi untuk meraih suara di setiap wilayah sudah mulai dilakukan jauh-jauh hari.
Pasangan Dani-Romli (Berani) menunjuk Arif Rahman Hakim sebagai ketua tim pemenangan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara itu, BN Holik-Faizal (BHF) mempercayakan posisi tersebut kepada Helmi dari Partai Gerindra. Pasangan Ade-Asep (AA) memilih Asep Sanjaya, anggota keluarga calon bupati Ade Kuswara Kunang, sebagai ketua tim.
Penunjukan ketua tim pemenangan bukanlah perkara sepele. Kepiawaian mereka dalam koordinasi, konsolidasi, dan kolaborasi dengan partai koalisi menjadi pertimbangan utama.
“Sangat penting (peran ketua tim pemenangan), karena yang memegang semua tongkat komando. Mulai dari komando koordinasi, konsolidasi, dan kolaborasi,” ujar Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah, kepada Radar Bekasi, Kamis (19/9).
Roy menilai bahwa sering kali mesin politik partai koalisi tidak berjalan karena miskomunikasi, yang mengakibatkan ketidakmampuan mereka untuk bergerak secara maksimal. Hal ini sering disebabkan oleh ketidakmampuan ketua tim dalam membangun komunikasi politik yang efektif.
“Kita pahami masing-masing partai itu punya pimpinan, ego sentris, ego sektoral, terhadap partai sendiri. Ini menjadi bagian yang tidak bisa diremehkan, karena ketua tim itu harus mampu menyetarakan pimpinan partai yang sebagai anggota koalisi,” ungkapnya.
Roy menambahkan bahwa ketua tim juga perlu merumuskan strategi dan pendekatan untuk calon pemilih serta memimpin diskusi antarpihak dalam koalisi untuk melahirkan ide-ide yang mendukung kandidat bupati dan wakil bupati.
“Jadi bukan sekadar pekerjaan lapangan, tapi juga ide, gagasan, yang harus diimplementasikan dalam sebuah tulisan,” katanya.
Ketua Tim Pasangan Dani-Romli, Arif Rahman Hakim menyampaikan, tugas pertamanya yakni membangun soliditas tim.
“Insya Allah ketika soliditas itu sudah terbentuk, maka raihan-raihan atau capaian maupun tujuan yang akan kita lakukan, yaitu memenangkan pasangan ini (Dani-Romli) bisa terwujud,” katanya.
Ia juga berencana untuk melakukan konsolidasi internal agar kerja politik tepat sasaran, meski enggan membocorkan strategi secara detail.
BACA JUGA: FAUD Siap Tempuh Langkah Hukum bagi Penyebar Opini Negatif di Pilkada Kota Bekasi
“Itu bagian dari strategi politik, enggak mungkin kita ungkapkan secara detail. Yang pasti komposisi tim pemenangan ini, insya Allah sudah sangat mumpuni dan kita siap berkontestasi di Pilkada ini dengan fair, untuk memenangkan pasangan Dani-Romli,” ucapnya.
“Insya Allah tim ini akan bekerja maksimal memenangkan pasangan Dani Ramdan dan Haji Romli. Pada intinya dalam tim pemenangan ini sifatnya kolektif kolegial, kita bekerja bersama-sama, kita membangun kekompakan tim untuk mewujudkan kemenangan,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Pasangan BN Holik-Faizal, Helmi mengungkapkan bahwa strategi yang dijalankan diadopsi dari konsultan politik dan lembaga survei. Dari situ akan membantu memetakan langkah-langkah berdasarkan kebutuhan di setiap wilayah.
”Pemetaan-pemetaan itu nanti kita berkonsultasi dengan konsultan politik, seperti apa cara berkampanye, terus bagaimana kita harus lebih intens di tempatnya. Itu mappingnya sesuai hasil lembaga survei dan konsultan politik. Tinggal bagaimana pergerakan-pergerakan ini bisa membuahkan hasil yang optimal,” tuturnya.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi menilai bahwa saat ini tugasnya menjangkau semua akar rumput di Kabupaten Bekasi.
Hal ini penting mengingat jagoan mereka sedikit tertinggal dalam turun ke lapangan, terutama karena sempat mengalami keterlambatan dalam mendapatkan rekomendasi untuk maju di Pilkada 2024.
“Kita pemetaan, dan menaikan dulu elektabilitas yang sudah agak tertinggal. Alhamdulillah sudah makin maju, di tiap-tiap desa sudah mulai mengenal siapa itu BN Holik dan Faizal,” tuturnya.
Di sisi lain, Ketua Tim Pemenangan Koalisi pasangan Ade-Asep Pilkada Kabupaten Bekasi, Soleman menegaskan, bahwa barisannya sudah membentuk tim dari koalisi sampai tingkatkan desa dan kini tengah dikombinasikan dengan tim pemenangan relawan.
Soleman menjelaskan, ketika sudah terbentuk di tingkat kecamatan akan bergabung antara tim koalisi dan relawan.
“Artinya, ketika sudah masuk di kecamatan, tim itu jadi gabung, antara partai dengan relawan gabung. Lalu turun lagi ke desa gabung lagi, antara tim koalisi dengan relawan. Sampai ada yang sudah masuk di tingkatkan RW. Sehingga di Kabupaten Bekasi ini basis suara kita itu sudah sampai tingkatkan RW,” jelasnya.
Tak sampai situ, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi ini memastikan, ketika pembentukan sudah sampai tingkatan RW, akan berlanjut ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disebut Regu Penggerak Pemilih (Guraklih). Keberhasilan jagoannya di Pilkada Kabupaten Bekasi ini tergantung kinerja dari Guraklih, karena ada target yang diberikan.
“Kami berharap di setiap TPS ada Guraklih itu sampai 20 orang. Kalau 20 orang itu, satu orangnya membawa 10 (suara), berarti 20 kali 10, sudah 200 suara di setiap TPS. Artinya selesai sudah pertarungan ini. Kuncinya adalah di Guraklih,” ungkapnya. (pra)