RADARBEKASI.ID, BEKASI – Polisi menangkap dua orang sebagai terduga pelaku tawuran maut yang menyebabkan satu nyawa melayang.
Tawuran tersebut terjadi di jembatan besi yang menghubungkan wilayah Babelan dengan Tambun Utara Kabupaten pada Jumat (20/9) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Korban meninggal yakni Wirahman Saputra (21), warga Babelan Desa Babelan Kota Kecamatan Babelan.
“Yang diamankan dua orang saat ini,” kata Kapolres Metro Bekasi kepada awak media, Minggu (22/9).
BACA JUGA: Sempat Pamit Mau Kondangan, Ditemukan Mengambang di Kali Bekasi
Meski telah diamankan, pihaknya enggan mengungkap identitas dan motif dari kedua terduga pelaku. Namun, Twedi memastikan bahwa kedua terduga tersebut memiliki peran penting dalam insiden yang merenggut nyawa Wirahman.
“Kami lakukan pengembangan lebih lanjut,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Babelan, Kompol Judika Sinaga, mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan saksi, korban tergeletak di tengah jalan akibat luka senjata tajam di punggung, paha kanan, dan lengan kanan. Saksi juga melihat terduga pelaku kabur usai menyabet korban dengan senjata tajam.
Saat kejadian, teman korban berusaha membawa ke RSUD dr Abdul Majid Kota Bekasi. Namun setibanya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal.
BACA JUGA: Kucing Anggora Hilang, Muncul 7 Jenazah di Kali Bekasi
“Sesampainya di RSUD Kota Bekasi dilakukan pengecekan oleh dokter jaga, korban dinyatakan meninggal,” kata Judika.
Terpisah, Dani, paman korban, mengatakan bahwa pihak keluarga baru mengetahui tentang kematian Wirahman beberapa jam kemudian.
Menurut keterangan teman korban, sebelum dibawa ke RSUD Kota Bekas korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat. Tetapi pihak rumah sakit merujuknya ke RSUD Kota Bekasi karena luka yang parah.
“Saya mendapatkan laporan langsung ke lokasi. Katanya sudah ditangani Polsek Babelan dan korban sudah dibawa ke rumah sakit umum pakai motor. Jadi saya gak tau lukanya,” terang Dani.
Dani meminta agar seluruh pelaku bisa segera ditangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Informasi dari anak-anak sih tawuran, tapi kami menuntut keadilan supaya pelaku bisa cepet ditangkap,” tandasnya. (ris)