RADARBEKASI.ID, BEKASI – Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) menjalin kerjasama internasional dengan Ural State Pedagogical University (USPU) Rusia melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Acara berlangsung di Pendopo UNKRIS, Jatiwaringin, Pondokgede, Jakarta Timur, Jumat (20/9).
Kerja sama bertajuk “Bridging Continents through Language and Education: A Collaborative Initiative” ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antar kampus serta antar negara.
Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UNKRIS melanjutkan langkah ini dengan mendirikan Indonesia-Rusia Cooperation Center, sedangkan USPU menamakannya Center for Open Education in The Republic of Indonesia.
Lembaga ini akan menyelenggarakan program Language Training and Cultural Exchange selama dua bulan, dari 23 September hingga 23 November 2024, dengan target 300 peserta yang dibuka untuk umum secara gratis bagi mahasiswa dan pelajar.
USPU juga mengirimkan dua native speaker untuk memberikan pelatihan sesuai dengan kerja sama yang terjalin.
Dekan FIA UNKRIS, Ade Reza Hariyadi, menyatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan reputasi UNKRIS dan mewujudkan visi kampus unggul.
“Program ini menjadi wujud dari pengabdian kami kepada masyarakat dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ucapnya kepada Radar Bekasi, Jumat (20/9).
BACA JUGA: UNKRIS Komit Cetak SDM Unggul di Era Digital
Kerja sama ini diinisiasi oleh Ade Reza Hariyadi dan Ketua Pemuda Organization of Islamic Cooperation Youth Indonesia (OKI), Tantan Taufik. Korespondensi ditugaskan kepada Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kerjasama Internasional, Saefudin Zuhri, sementara pelaksanaan program ditangani oleh Ketua Penjaminan Mutu FIA UNKRIS, Kiki Setyowati.
Ketua Pembina Yayasan sekaligus Guru Besar UNKRIS, Gayus Lumbuun, menyatakan kebanggaannya terhadap kerjasama ini.
“Sebagai pembina, peran kami adalah membimbing dan mendukung arah strategis UNKRIS. Kami sangat bangga dengan inisiatif seperti ini dan melalui program ini, para mahasiswa akan mendapatkan lebih dari sekadar bahasa baru dan memperoleh apresiasi yang lebih dalam untuk warisan budaya Rusia yang kaya, dengan perluasan, perspektif yang lebih luas tentang dunia,” tuturnya.
Gayus berharap, ke depan UNKRIS kerja sama ini bisa berlanjut dengan langkah pertukaran mahasiswa, dimana tidak hanya pelajar atau mahasiswa Indonesia saja yang mempelajari bahasa Rusia, namun mahasiswa dan pelajar Rusia juga dapat mempelajari bahasa Indonesia.
“Harapan kami, kerjasama ini ke depan bisa menjadi ajang pertukaran mahasiswa atau pelajar, dan menjadi satu kesempatan yang baik bagi dunia pendidikan di Indonesia, yang telah dipelopori oleh UNKRIS untuk menuju pendidikan global,” terangnya.
Opening Ceremony dan penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, H.E. Mr. Sergei Gennadievich Tolchenov, Direktur Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional USPU Rusia, delegasi dari UPSU Rusia, LLDIKTI Wilayah III, Wali Kota Bekasi, para pejabat Yayasan UNKRIS, Rektor dan Para Wakil Rektor, para Dekan dan pejabat dari Fakultas di lingkungan UNKRIS, segenap pejabat dan karyawan FIA UNKRIS, mahasiswa, para undangan dan para calon peserta program Language Training and Cultural Exchange 2024.
Adapun tokoh yang hadir secara daring melalui teleconference, antara lain Rektor USPU (Rusia), Director of Department of International Cooperation and Public Relations of Ministry of Education (Rusia), Director of My Story Foundation Relation of Ministry of Education (Rusia). (dew)