Berita Bekasi Nomor Satu

Pemuda Bekasi Desak Pj Wali Kota Tindak Tegas ASN Diduga Intoleran

Ketua Pemuda Bekasi, Nicolous Yuliano Ridwan

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemuda Bekasi mendesak Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi untuk mengambil tindakan tegas terhadap Masriwati, oknum aparatur sipil negara (ASN), yang diduga intoleran.

Diketahui bahwa oknum ASN Eselon III.b Gol.IV/a tersebut memarahi dan memaki sekelompok warga yang merupakan tetangganya sendiri sedang melakukan doa bersama di kediamannya pribadi. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (22/9) pukul 11.00 WIB di Perumnas 2 Bekasi Jalan Siput Raya Kecamatan Bekasi Selatan.

Ketua Pemuda Bekasi, Nicolous Yuliano Ridwan, menegaskan bahwa sesuai SKB 2 Menteri pada BAB 1 pasal 3, aktivitas doa di kediaman pribadi tidak memerlukan izin. Oleh karena itu, pihaknya mendesak untuk memecat oknum ASN tersebut.

“Sikap kami tegas! mengecam keras aksi intoleransi. Kami mendesak Pj Wali Kota Bekasi untuk segera memberikan sanksi tegas bagi oknum ASN yang jelas-jelas melakukan aksi intoleransi,” tegas Nicolous dalam keterangannya.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang berasaskan Pancasila. Atas dasar itu, semua pihak harus memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

“Toleransi beragama merupakan bentuk pengamalan Pancasila sila pertama dengan tujuan untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama dan percaya akan Tuhan Yang Maha Esa,” katanya.

BACA JUGA: https://radarbekasi.id/2024/09/24/pemkot-bekasi-fkub-fasilitasi-tempat-beribadah-jemaat-gmim/

Dikatakannya, kejadian dugaan intoleransi ini mencoreng citra Kota Bekasi, yang sebelumnya mendapatkan penghargaan sebagai kota dengan nilai-nilai toleransi yang tinggi. Nicolous juga menekankan pentingnya masyarakat untuk cermat dalam memperoleh informasi dari sumber yang valid, agar tidak mudah terprovokasi dan melakukan aksi yang merugikan.

Lebih lanjut, Nicolous menjelaskan bahwa Kota Bekasi sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dalam kehidupan beragama. Ia meminta semua pihak menahan diri agar kejadian ini tidak memicu perpecahan di antara sesama anak bangsa.

“Kita harus terus menjaga kerukunan antar umat beragama di Kota Bekasi yang sangat kita cintai ini, jangan berikan ruang bagi oknum-oknum yang ingin memecah belah kita dengan melakukan tindak intoleransi di Kota Bekasi. Tegas! tak ada kompromi bagi intoleransi yang merusak sendi bernegara,” tutupnya. (*)

 

RALAT

Redaksi menambahkan kalimat “Diduga” pada judul berita ini.