Berita Bekasi Nomor Satu

Kebutuhan Guru Bahasa Inggris di Kota Bekasi Didata Tahun Depan

PROSES PEMBELAJARAN: Sejumlah siswa SDN Kota Baru III Kota Bekasi, sedang mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas. DEW/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI  – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi akan melakukan pendataan kebutuhan jumlah guru mata pelajaran (mapel) Bahasa Inggris pada tahun depan setelah hasil kelulusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pendataan tersebut dilakukan seiring dengan rencana penerapan Kurikulum Merdeka, di mana Bahasa Inggris akan menjadi mapel wajib untuk tingkat SD.

Pelaksana Administrasi Kepegawaian Disdik Kota Bekasi, Yayan, menyampaikan pendataan jumlah guru Bahasa Inggris baru akan dilakukan pada 2025.

“Kebutuhan guru dihitung berdasarkan jumlah rombongan belajar (rombel) dikalikan dua jam mengajar, kemudian dibagi 24 jam per minggu,” jelas Yayan kepada Radar Bekasi, Kamis (3/10).

BACA JUGA: Segitiga Restitusi Menumbuhkan Disiplin Positif di Sekolah

Menurut Yayan, jika sebuah sekolah memiliki 24 rombel dengan dua jam mengajar per rombel, maka dibutuhkan dua guru Bahasa Inggris per sekolah untuk memenuhi jam mengajar.

“Kalau ada 12 rombel, maka hanya diperlukan satu guru Bahasa Inggris. Kebutuhannya disesuaikan dengan jumlah rombel,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Disdik Kota Bekasi, saat ini terdapat 315 sekolah negeri jenjang SD. Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Bekasi Timur, Nasan, mengungkapkan bahwa rata-rata sekolah memiliki sekitar 24 rombel.

“Jumlah rombel di setiap sekolah berbeda-beda, tapi rata-ratanya sekitar 24 rombel,” jelas Nasan.

Penerapan Bahasa Inggris sebagai mapel wajib akan dilakukan secara bertahap, dengan target penerapan penuh pada 2027. “Pada 2027, Bahasa Inggris akan menjadi mapel wajib untuk seluruh tingkat SD,” kata Nasan.

Saat ini, di beberapa sekolah, guru kelas yang menguasai Bahasa Inggris masih mengisi kekurangan guru khusus Bahasa Inggris. “Memang sebagian sudah terpenuhi, tapi masih ada yang dibantu oleh guru kelas yang cukup mahir dalam Bahasa Inggris,” ujarnya.

Nasan berharap, dengan pendataan kebutuhan guru Bahasa Inggris, penguasaan bahasa asing oleh siswa dapat lebih optimal. “Kami berharap siswa bisa mempelajari bahasa asing dengan baik, karena ini sangat penting untuk generasi penerus bangsa,” tutup Nasan. (dew)