RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pranyoto Widodo terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Pengusaha Kenshusei Indonesia (IKAPEKSI) dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Hotel Amaroossa Grande Bekasi, Sabtu (12/10).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IKAPEKSI Papua, Rizal, menjelaskan Munaslub diselenggarakan untuk menggantikan kepengurusan setelah Munas Desember 2023 dinilai tidak berjalan efektif.
Menurutnya, Munaslub ini sah karena dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah DPD, yaitu 12 dari total 19 DPD yang ada. Ketentuan tersebut sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) IKAPEKSI.
“Munaslub dihadiri 12 DPD dari 19 DPD IKAPEKSI, sehingga keputusan yang diambil sah dan mengikat,” ujar Rizal.
Ia berharap dengan terpilihnya Pranyoto Widodo, roda organisasi yang sempat tidak berjalan dengan baik dapat kembali normal. Sehingga seluruh DPD dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi baik di tingkat daerah maupun nasional.
“Terpilihnya ketua baru diharapkan dapat membawa organisasi menjadi lebih baik dan memastikan DPD dapat terlibat dalam berbagai kegiatan IKAPEKSI,” lanjut Rizal.
Selain memilih ketua baru, Munaslub juga membahas perbaikan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) IKAPEKSI. Rizal menambahkan, perubahan ini akan segera didaftarkan ke Kemenkumham.
BACA JUGA: Kadin Indonesia Kota Bekasi Tegaskan Hanya Satu Kepengurusan yang Sah
Sementara itu, Ketua DPP IKAPEKSI terpilih, Pranyoto Widodo, menyatakan akan fokus pada penyelarasan program-program yang dapat diterapkan di daerah.
Menurutnya, anggota IKAPEKSI merupakan alumni program magang di Jepang yang kini memiliki berbagai usaha, mulai dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) hingga bisnis di bidang percetakan, pertambangan, kelapa sawit, properti, dan lainnya.
“Mayoritas anggota merupakan pemilik LPK yang menyalurkan tenaga kerja untuk program pemagangan ke Jepang. Oleh karena itu, kami akan merancang program yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujar Pranyoto.
Menurutnya, kebutuhan Jepang terhadap tenaga kerja Indonesia sangat besar. Saat ini, Jepang sedang mengalami krisis generasi muda. Meskipun gaji di Korea lebih tinggi, dari segi moralitas, etos kerja, budaya kerja, dan disiplin, Jepang tetap yang terbaik.
“Jepang adalah mitra yang sangat baik bagi kami,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan M Japan sebagai induk organisasi mereka. (oke)