Berita Bekasi Nomor Satu

 Guru SMK Didorong Ikuti Upskilling dan Reskilling

ILUSTRASI: Sejumlah siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Citra Mutiara Kabupaten Bekasi saat melakukan praktek lapangan. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Program upskilling dan reskilling yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPP MPV), dinilai mampu membantu guru SMK untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensinya.

“Dengan mengikuti kegiatan upskilling dan reskilling, diharapkan para guru vokasi terutama guru SMK dapat memiliki kompetensi profesional sesuai dengan dinamika dan perubahan yang ada di dunia kerja,” ujar Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bekasi, Prawiro Sudirjo kepada Radar Bekasi.

Prawiro menjelaskan bahwa selain melalui program upskilling dan reskilling, guru juga bisa meningkatkan kompetensinya dengan berbagai cara, seperti mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG), melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, aktif dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Komunitas Guru, serta mengikuti pelatihan yang mendukung kualitas pembelajaran.

Selain itu, banyak membaca, melakukan Peer Observation and Evaluation, serta membuat karya tulis juga menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas guru.

Menurutnya, perkembangan teknologi turut mempengaruhi kompetensi yang dibutuhkan saat ini, sehingga para pendidik harus siap menghadapi perubahan yang cepat. “Program ini sangat penting untuk diikuti, terutama oleh guru-guru SMK, agar siap dengan perubahan kompetensi yang cepat terjadi,” tambahnya.

BACA JUGA: SMKN 2 Cikarang Barat Implementasikan KiDi IoT Fiber Optik dari Telkom

Program upskilling dan reskilling dari Kemendikbudristek dirancang untuk menggabungkan peningkatan kemampuan teknis dan nonteknis, sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha dan Industri (DUDI). Hal ini diharapkan dapat membantu para pendidik, khususnya guru SMK, terbiasa dengan budaya kerja di dunia usaha dan industri, serta dapat mengimplementasikan pengetahuan tersebut dalam proses pembelajaran di sekolah.

Prawiro juga menyebut bahwa peningkatan kompetensi ini akan berdampak pada kualitas pembelajaran kejuruan berbasis kurikulum baru. “Guru SMK bisa meningkatkan metode, proses belajar mengajar, serta hasil pembelajaran kejuruan sesuai dengan kurikulum paradigma baru,” jelasnya.

Senada dengan itu, Kepala Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Bisnis dan Teknologi Kota Bekasi, Riono, menyatakan bahwa kemampuan para guru harus terus diperbarui seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat.

“Kemampuan guru, khususnya di SMK, harus selalu di-upgrade sesuai dengan jurusannya, karena perkembangan teknologi sangat cepat berubah,” ungkap Riono.

Ia menambahkan, program upskilling dan reskilling ini harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah dan guru, agar tidak tertinggal dari kemajuan di dunia usaha dan industri. Menurutnya, program ini adalah kebutuhan mendasar bagi sekolah dan guru yang produktif, terutama guru SMK, agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi.

Lebih lanjut, Riono menekankan pentingnya peningkatan kompetensi guru untuk menjaga kualitas pengajaran yang efektif dan menarik bagi siswa.

“Peningkatan kompetensi guru akan membuat lingkungan belajar lebih teratur, efisien, dan pembelajaran menjadi lebih menarik serta relevan bagi siswa,” tutupnya. (dew)