RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Bekasi, Shobirin, mengajak seluruh masyarakat untuk memiliki jiwa santri, yang pada dasarnya berarti seorang yang tengah menuntut ilmu.
Dalam rangka memperingati Hari Santri, Shobirin menekankan pentingnya menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air. “Makna historis Hari Santri yang ditumbuhkan oleh K.H. Hasyim Asy’ari saat mendeklarasikan resolusi jihad adalah untuk meningkatkan rasa nasionalisme. Saat ini, kita maknai perjuangan ini sebagai santri yang senantiasa berjuang dan istiqomah dalam belajar,” ungkapnya.
BACA JUGA: Tasyakuran HSN 2024 di Kota Bekasi, Ketua LP Maarif NU Jawa Barat Beri Pesan Ini
Menurut Shobirin, peran santri saat ini bukan lagi untuk melawan penjajah, melainkan untuk terus belajar demi menjaga keutuhan Pancasila sebagai generasi bangsa yang berilmu. Ia juga mengingatkan agar santri tidak terpecah belah hanya karena perbedaan keyakinan, melainkan mampu bersatu dalam perbedaan demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Dalam rangkaian peringatan Hari Santri, selain melaksanakan upacara bendera, kami juga akan melakukan kegiatan bersama lintas agama dan membantu sejumlah pondok pesantren melalui aksi bakti sosial. Kami juga akan mengadakan kegiatan doa lintas agama,” tambahnya.
Shobirin berharap, dengan adanya Hari Santri, masyarakat dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme dan mengenang para pendahulu santri yang tak henti-hentinya belajar. “Dengan semangat belajar, masyarakat dapat memperoleh ilmu dan menjaga ketahanan negara,” jelasnya. (and)