Berita Bekasi Nomor Satu

BPBD Kabupaten Bekasi Terima Laporan 153 Rumah Rusak

TERIMA BANTUAN: Warga yang rumahnya mengalami kerusakan menerima bantuan dari Polsek Cikarang Timur, Selasa (22/10). FOTO: POLSEK CIKARANG TIMUR

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah 153 rumah rusak setelah diterpa angin kencang disertai hujan dengan intensitas tinggi melanda Kabupaten Bekasi, Senin (21/10) sore. Data tersebut berdasarkan laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dody Agus, menyampaikan rumah-rumah yang rusak berada di Kelurahan Sertajaya dan Desa Hegarmanah. Kerusakan yang terjadi tergolong ringan.

“Kejadian angin kencang dan hujan kemarin sore selain (berdampak) Stadion Wibawa Mukti, ada beberapa rumah terdampak. Laporan pak lurah setempat ada 22 rumah di Sertajaya dan 131 di Hegarmanah. Jadi genteng atapnya sebagian rusak,” kata Dody, Selasa (22/10).

BACA JUGA: 544 Formasi PPPK di Kabupaten Bekasi Tak Terisi

Meski demikian, tidak ada korban jiwa maupun warga yang harus mengungsi. Beberapa rumah mengalami kerusakan pada atap dan plafon, namun sebagian sudah diperbaiki oleh pemiliknya. Pendataan lebih lanjut akan dilakukan untuk membuka kemungkinan perbaikan lebih menyeluruh.

“Warga tidak ngungsi, sebagian sudah diperbaiki. Cuma beberapa atap aja yang turun sudah diperbaiki. Warga telah bersurat ke bupati tembusan ke BPBD, Dinsos, Baznas dan Disperkimtan untuk permohonan perbaikan,” kata Dody.

Dody menginformasikan bahwa pihaknya telah mengirim surat ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca. Berdasarkan data BMKG, angin mencapai kecepatan 49,8 km/jam. Musim penghujan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada November hingga Desember.

“Saat ini kami terus bersiaga juga memitigasi terkait kebencanaan,” tutur Dody.

Dody mengimbau masyarakat untuk waspada saat memasuki musim peralihan dari kemarau ke musim hujan. Ia juga mengingatkan agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah potensi banjir. (ris)