RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pelaksanaan pengerjaan proyek galian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Buaran III Hilir Pondokgede tak hanya berimbas kemacetan lalulintas. Para pelaku usaha yang memiliki toko di lokasi proyek tersebut saat ini terancam gulung tikar.
Winda, salah seorang karyawan toko sepatu dan sandal di ruas Jalan Pondokgede mengungkapkan bahwa sudah beberapa pekan ini tokonya sepi pembeli.
“Sepi banget. Biasanya setengah hari saja kami sudah dapat omset Rp 500 ribu sampai Rp1 juta. Tapi sekarang benar-benar tidak ada,”
ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (21/10).
BACA JUGA: Portal Dishub di Kalimalang Penghalau Kendaraan Tonase Diseruduk Truk SPAM Buaran 3
Diketahui, pengerjaan proyek SPAM Buaran III Hilir Pondokgede memang memakan ruang publik dan sebagian ruas jalan. Proyek ini melintang panjang dari mulai Jalan Raya Jatiwaringin, Jalan Masjid Nurul Ihsan, hingga Jalan Raya Pondokgede. Dengan demikian, pelaku usaha yang berada di bibir jalan tersebut tertutup oleh aktivitas proyek SPAM.
“Ditutupin sama alat berat jadi pengunjung dari arah berlawanan gak melihat toko kami karena tertutup sama proyek galian,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Surti, pemilik warung makan di Jalan Raya Pondokgede. Ia merasa terpukul dengan keberadaan proyek SPAM karena omsetnya terus menurun.
“Penjualan berkurang juga karena macet. Jadi warga malas melintas apalagi mampir,” terangnya.
Informasi yang didapat Radar Bekasi, proyek SPAM Buaran III ini telah berlangsung sedari 21 September 2024 dan diperikirakan rampung pada 27 Desember 2024.(dew)