RADARBEKASI.ID, BEKASI – Identitas remaja yang ditemukan tergeletak tak bernyawa setelah diduga melompat dari lantai 5 gedung parkir Metropolitan Mall Bekasi, akhirnya terungkap.
Menurut Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Untung Riswaji, korban berinisial AM (18) merupakan warga Jatiasih Kota Bekasi. Korban masih berstatus pelajar di program kesetaraan Paket C setara SMA
“Masih sekolah, dia paket C, masih SMA. Jadi memang dia sekolah, tetapi konteksnya ikut Paket C,” ujar Kapolsek kepada wartawan, Jumat (25/10).
Menurut Kapolsek, setelah pemberitaan terkait kejadian tersebut ramai, salah satu anggota keluarga yang bekerja di rumah sakit mengenali korban. Pada Kamis (24/10), keluarga mengecek jenazah di RSUD dr Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi.
Setelah memastikan identitas korban, pada hari yang sama sekitar pukul 20.10 WIB pihak keluarga mendatangi Polsek Bekasi Selatan.
Kepolisian kemudian melakukan interogasi dan melengkapi administrasi yang diperlukan sebelum mengizinkan keluarga mengambil jenazah di RSUD dr Chasbullah Abdulmajid.
“Kita lakukan interogasi, kemudian administrasi kita lengkapin untuk pengambilan jenazah, kita kirim suratnya (ke RSUD,red),” ujarnya. Ia menambahkan, pihak keluarga mengambik jenazah sekitar pukul 22.00 WIB
BACA JUGA: Cari Identitas Remaja yang Lompat dari Lantai 5 Gedung Parkir Mal di Bekasi, Polisi Datangi Sekolah
Menurut keterangan keluarga kepada polisi, AM dikenal sebagai anak yang pendiam dan jarang keluar rumah.
“Memang anak ini tinggal dengan ibu dan bapaknya pendiam. Tidak pernah ada komunikasi. Jarang keluar, hari itu dia keluar,” katanya.
Meskipun begitu, korban biasanya tidak pulang selama satu hari ketika keluar rumah. Oleh karena itu, keluarga tidak langsung mencarinya saat korban tidak pulang. Namun, keluarga mulai curiga ketika korban tidak kembali setelah lebih dari satu hari.
“Kan saya tanya, kenapa sekian lama baru tiga hari ini? Memang anak ini kalau pergi suka enggak pulang, tapi enggak selama ini,” ujarnya.
“Paling lama satu hari enggak pulang, besoknya pulang. Gitu. Memang tertutup sama ibu-bapaknya, kebetulan kakaknya juga hanya berbeda RT, tetapi konteksnya tidak tinggal serumah,” tuturnya.
Lebih lanjut, dikatakan, korban tidak memiliki permasalahan dengan keluarganya. Saat pergi, AM hanya membawa dirinya tanpa handphone dan menggunakan ojek pangkalan.
“Intinya enggak ada permasalahan dengan keluarga, dia pergi, pergi saja. Seperti biasa, rapih mah rapih. Tapi hp ditinggal di rumahnya, enggak pakai motor, enggak pakai apa,” tutupnya.
Jenazah korban audah dimakamkan oleh pihak keluarga. (oke)