Berita Bekasi Nomor Satu

Silaturahmi Bersama Tokoh di Citeureup, Warganya Keluhkan Ini kepada Ilham Habibie

Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat nomor urut tiga, Ilham Habibie menggelar silaturahmi dengan tokoh masyarakat di Citeureup Kabupaten Bogor. FOTO: BILLY/RADAR BOGOR

RADARBEKASI.ID, CITEUREUP – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat nomor urut tiga, Ilham Habibie menggelar silaturahmi dengan tokoh masyarakat di Citeureup Kabupaten Bogor.

Kunjungan silaturahmi yang dilakukan Cawagub itu kepada KH Dr Barqun Syafe’i dan juga beberapa tokoh Kecamatan Citeureup di Pesantren Sabilia Kabupaten Bogor.

Tentunya, pada saat mengadakan silaturahmi, Ilham mengatakan, terlebih dahulu memperkenalkan dirinya kepada warga sebagai calon wakil gubernur.

Saat pertemuan tersebut, Ilham Habibie mengatakan, warga Citeureup mengeluhkan tentang beberapa hal soal lapangan pekerjaan.

“Tadi silaturahmi, saya presentasikan diri saya kemudian ada diskusi. Juga ada yang menanyakan terkait lapangan pekerjaan,” ungkapnya, Jumat (25/10).

Kata dia, warga Citeureup itu hampir semuanya mengeluhkan terkait lowongan pekerjaan atas imbasnya regulasi Undang-Undang terkait pekerjaan.

“Mereka mengeluh terkait borongan jadi tidak job security dan itu memang kita sama-sama ketahui akibat dari Omnibus Law dan itu memang perlu kita mungkin ditinjau kembali,” jelasnya.

BACA JUGA: Sambangi Kota Bogor, Cawagub Jabar Ilham Habibie Zumba Bareng Ribuan Emak-emak

Namun begitu, regulasi itu berada di kebijakan pemerintah pusat, sehingga untuk menjawab keluhan itu dirinya akan mencoba melakukan dorongan ke pemerintah pusat.

“Tapi ini adalah urusan pemerintah pusat. Sebagai Provinsi kita harus melobi kesana untuk menyampaikan masalah yang dihadapi oleh warga, misalnya di Jabar berhadapan dengan Omnibus law itu yaitu yang diantaranya kita bicarakan,” paparnya.

Kata dia, saat kunjungan silaturahmi itu, ada juga yang menyampaikan, agar bangsa Negara Indonesia memiliki produk teknologi nasional seperti Almarhum Presiden Habibie yang mempunyai Pesawat.

“Ada juga yang menyampaikan keinginan untuk kita mempunyai mobil nasional, jadi perlu kayaknya ada Industri di Indonesia membuat kita bangga,” tutupnya. (cr2/oke/*)