RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sumpah Pemuda 1928 menjadi lokomotif persatuan organisasi pemuda Era Pra Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Kini, momentum itu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober.
Di balik peristiwa penting itu, tidak banyak yang memgetahui, ada peran pemuda Betawi dalam Sumpah Pemuda 1928 tersebut. Sosok pemuda Betawi itu adalah Mochamad Rochjani.
Rochjani atau yang dikenal sebagai M. Rochjani Soe’oed adalah orang Betawi kelahiran Jakarta 1 November 1906. Beliau wafat 22 Desember 1977. Jenazahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak.
Sumpah Pemuda 1928 merupakan puncak kesepakatan organisasi pemuda saat rapat besar dalam Kongres Kebangkitan Pemuda Kedua yang diselenggarakan selama dua hari, 27-28 Oktober 1928.
Dalam kongres tersebut, organisasi pemuda menyepakati tiga hal, yang belakangan dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Kesepakaan Sumpah Pemuda itu, yaitu: Pertama, Putra Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia. Kedua, Putra Putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Ketiga, Putra Putri Indonesia berbahasa satu, bahasa Indonesia.
BACA JUGA: HUT ke-36, LPDS Luncurkan Buku Dokter Soetomo
Saat Kongres Pemuda Kedua itu, Rochjani mewakili organisasi pemuda dari kalangan Betawi, yaitu Pemoeda Kaoem Betawi. Rochjani dipercaya sebagai panitia V. Termasuk memimpin rapat di hari kedua dan merumuskan naskah Sumpah Pemuda.
Usai kongres, Rochjani Soe’oed memilih berkiprah di dunia hukum dan peradilan. Alumni Rechtschool (RHS) ter Batavia, sekolah hukum, itu mengawali karirnya sebagai pegawai ambtenar (pegawai) di Landraad (Pengadilan Pidana dan Perdata), Jakarta tahun 1929.
Sosok dan kiprah Rochjani Soe’oed sejak muda, keterlibatannya di Sumpah Pemuda, hingga perannya di dunia kehakiman Indonesia, dapat dibaca dalam buku M.Rochjani Soe’oed: Dari Betawi untuk Indonesia, karya Lahyanto Nadie dan Zaenal Aripin. Buku tersebut diluncurkan hari ini, Senin 28 Oktober 2024 di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, bertepatan Hari Sumpah Pemuda.
“Ini buku reportase, semacam napak tilas M. Rochjani di Sumpah Pemuda dan perannya di dunia kehakiman Indonesia,” ujar Lahyanto Nadie, penulis buku. (zar)