Berita Bekasi Nomor Satu

Menggali Kekayaan Budaya, Ilham Habibie Kunjungi Rumah Batik Lembang

Calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ilham Akbar Habibie melaksanakan ke Rumah Batik Lembang (RBL) di Jalan Maribaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (29/10/2024) siang.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ilham Akbar Habibie melaksanakan ke Rumah Batik Lembang (RBL) di Jalan Maribaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (29/10/2024) siang.

Dalam kunjungannya ini, Ilham Habibie terlihat nampak antusias dengan berbagai corak menarik yang ada di galeri RBL. Terbukti sejumlah batik produksi RBL ini.

Cawagub Jawa Barat nomor urut 3 ini memilih empat batik dengan corak berbeda yakni corak Talas, Patahan Lembang, Kasundaan dan Lereng Kawung. Bahkan tanpa ragu, Ilham Habibie langsung membeli keempat corak batik produksi Rumah Batik Lembang (RBL) untuk dibawa pulang.

Ia mengatakan, batik yang berada di RBL ini dinilai memiliki corak yang menarik dan menjadi daya tarik tersendiri terutama mengedepankan ciri khas Kabupaten Bandung Barat.

“Memang saya suka dengan batik tadi saya beli, ini ada kaitannya dengan lokalitas. Kita ada di Lembang, ada beberapa motif, seperti Patahan Lembang. Ada yang lain terkait dengan kasundaan. Warna warni nya memang saya suka,” katanya.

Ia menambahkan, hal yang lain dan menarik adalah penerapan teknologi dalam memproduksi batik tersebut dengan metode print malam.

“Digunakan print malam, itu memungkinkan kita memiliki fleksibilitas terhadap corak. Akan ada selalu ada yang baru yang akan masuk. Print malam itu baru bukan tradisional, itu tidak jadi soal,” katanya.

“Saya kira kita harus mengikuti zaman, baik dari segi teknologi pembuatan, lilinnya, motif berubah, bahan berubah tapi, yang dilestarikan itu lebih ke filosofinya,” imbuhnya.

BACA JUGA: https://radarbekasi.id/2024/10/26/ilham-habibie-bakal-optimalkan-potensi-wisata-di-jawa-barat/

Ia menegaskan, batik tersebut menjadi sebuah karya yang kaya bahasa. Bahkan pakaian yang digunakan bisa menjadi identitas dan sarana dalam menyampaikan sebuah pesan.

“Karena batik ini kan kaya bahasa, mengekpresikan sesuatu di baju. Kita datang ke suatu tempat melihat baju kita, sudah tahu kita mau menyampaikan apa tanpa kita bicara,” katanya.

“Jadi komunikasi non verbal, itu melalui tekstil. Ini sesuatu hal yang unik yang tidak kita temui di tekstil lain. Itu yang kita lestarikan bukan dari ratusan lalu begitu terus, harus mengikuti zaman, ada yang universal dan abadi dan ada yang dinamis,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam kesempatan tersebut dirinya baru mengetahui bahwa kedua orang tuanya yakni B.J Habibie dan Hasri Ainun Besari pernah berkunjung dan memesan batik di RBL.

“Saya juga baru tahu orang tua saya baik bapak dan ibu suka pesan batik di sini. Mereka tidak pernah cerita, kebetulan saya menemukan itu,” katanya.

Ia menegaskan, momen tersebut menjadi napak tilas perjalanan kedua orang tuanya yang datang ke RBL ini. Oleh karena itu, hubungan tersebut akan terus dijaga.

“Jadi ini seperti napak tilas. Meneruskan hubungan yang sudah ada. Itu suatu hal yang jadi penambahan nilai,” pungkasnya. (*)