RADARBEKASI.ID, BEKASI – Komisi IV DPRD Kota Bekasi bakal memanggil Dinas Tenaga Kerja dan manajemen PT Jati Perkasa Nusantara (JPN) pasca peristiwa kebakaran yang menelan sembilan korban jiwa pada Jumat (1/11).
Pemanggilan ini bertujuan untuk menggali informasi lengkap terjadinya kebakaran serta memastikan asuransi bagi para korban.
“Kami turut berdukacita atas insiden tersebut yang memakan korban jiwa meninggal dan luka-luka,” kata Ketua Komisi IV Adelia Sidik kepada Radar Bekasi, Minggu (3/11).
“Dalam waktu dekat ini kami undang Disnaker dan PT JPN untuk memastikan jaminan sosialnya. Kami juga ingin tahu awal kejadiannya,” imbuh Adelia.
Sementara, Ketua Relawan Perlindungan Anak dan Perempuan Pelita (RPPAP) Kota Bekasi, Novializa mengucapkan belasungkawa terhadap para korban luka maupun yang meninggal dunia.
Ia menyampaikan terimakasih kepada seluruh petugas pemadam kebakaran beserta relawan yang telah berjuang berjam-jam di lokasi.
“Kami menyerukan kepada semua pihak untuk bersatu dan memberikan dukungan kepada korban serta keluarga mereka. Kami juga berharap agar pihak berwenang segera melakukan investigasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” papar Novializa.
BACA JUGA: Ini Daftar 23 Korban Kebakaran Hebat Pabrik di Medansatria Kota Bekasi
Peristiwa kebakaran hebat melanda PT Jati Perkasa Nusantara (JPN) yang berlokasi di Kaliabang Bungur, Medan Satria pada Jumat (1/11) sekira pukul 06.00 WIB. Kobaran api yang begitu besar membuat personel tim pemadam kebakaran begitu kesulitan. Tim baru berhasil memadamkan api pada Sabtu (2/11) sekira pukul 07.30 WIB.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Namar Naris menjelaskan, proses pemadaman berlangsung lebih dari 25 jam.
Namar menyatakan, pihaknya menemui sejumlah kendala saat pemadaman berlangsung, diantaranya terdapat bahan produksi yang mudah terbakar menumpuk di titik api muncul sehingga memudahkan api cepat membesar.
Bahan produksi itu kemudian tertimpa baja dan seng konstruksi bangunan yang ambruk, menyulitkan petugas menembus sumber api.
“Bahan bangunan yang menumpuk sehingga sulit menembus titik api yang ada di bawah seng baja yang menimpa bahan pakan ternak,” ungkap Namar.
Disdamkarmat menerjunkan sebanyak 23 unit mobil damkar dan ratusan personel dalam memadamkan api di PT JPN.
“Personelnya hampir 120 orang. Di luar BPBD ya, Karena memang banyak sulit juga yang kita dorong kesitu bantuannya dari DKI juga. Termasuk kabupaten Bekasi,” ucapnya.
Menurut informasi awal dari karyawan, kebakaran diduga disebabkan ledakan alat produksi di pabrik PT JPN.
“Menurut karyawan, ledakan berasal dari alat produksi. Bukan korsleting atau arus pendek,” jelas Namar. Namun, penyebab pasti masih akan diteliti lebih lanjut oleh tim Puslabfor Polri.
BACA JUGA: Kebakaran Pabrik di Kaliabang Kota Bekasi Telan Korban Jiwa
Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Dani Hamdani menjelaskan pihaknya akan melibatkan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk mendalami penyebab kebakaran.
“Iya, Puslabfor akan dilibatkan dalam proses penyelidikan,”jelasnya.
Korban tewas kebakaran di pabrik minyak dan pakan ternak di kawasan Medan Satria, Kota Bekasi, sebanyak sembilan orang.
Kasi Operasi Penyelamatan Disdamkarmat Kota Bekasi, Heri Kurnianto menambahkan, jasad korban ditemukan dalam kondisi tak berbentuk.
“Baik untuk korban yang kita temukan sudah tidak berbentuk, kita hanya menemukan serpihan serpihan bentuk rangka tengkorak, baik dari pinggul maupun tulang rusuk dada,” kata Heri, Jumat (1/11).
Korban tewas dalam insiden kebakaran ini seluruhnya merupakan karyawan pabrik yang bekerja shift 3 di PT Jati Perkasa Nusantara.
“Kerangka, kondisi tidak utuh. Kenapa tadi kantung mayat jumlahnya 10, jadi ada rangka rangka tersisa yang kita kumpulkan oleh teman-teman dari damkar kota Bekasi,” ujarnya.(rez/sur)