Berita Bekasi Nomor Satu

Debat Kedua Cabup-Cawabup Bekasi, Paslon Akui Lebih Siap  

Debat pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bekasi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). FOTO: TANGKAPAN LAYAR

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi akan menggelar debat kandidat kedua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bekasi yang akan disiarkan di salah satu stasiun TV swasta nasional, pada Jumat (8/11/2024) pukul 19.00 WIB.

Persiapan debat kedua yang mengusung tema “Persoalan Daerah dan Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat”, ketiga paslon mengaku jauh lebih siap.

Calon Bupati Bekasi, BN Holik Qodratulloh, mengungkapkan bahwa pada debat perdana kesehatannya tengah menurun, sehingga wakilnya, Faizal Hafan Farid, terlihat lebih dominan dalam memberikan tanggapan.

“Perlu saya sampaikan, dalam debat pertama itu saya sendiri kurang fit, sehingga kurang full,” ujarnya kepada Radar Bekasi jelang debat kedua malam nanti.

Menanggapi debat perdana pada 3 November 2024 lalu, mantan Ketua DPRD Kabupaten Bekasi ini juga mempertanyakan anggapan bahwa paslon nomor 1 lebih menguasai materi.

“Kata siapa (paslon 1 menguasai materi)?. Justru 2, jangan mengutip yang minoritas, mayoritas justru yang keren itu bang Faisal. Kenapa demikian, kita melakukan suatu jawaban dan pertanyaan tanpa teks, tanpa kertas, tanpa apa-apa. Kalau 1 buka-buka, enak saja, emang anak TK apa,” klaimnya.

Pada debat kedua, paslon nomor 2 ini optimistis akan tampil lebih maksimal.

BACA JUGA: Ketua Satgas Jabar Putih PKS Keluhkan Tak Ada Minum saat Debat Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi

“Mudah-mudahan kedepan saya akan coba lebih maksimal lagi dari apa yang kami ketahui semua tentang ke bekasian. Insya Allah kita maksimalkan,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustafa, menambahkan jagoannya sudah unggul meskipun ada yang menilai paslon 1 lebih menguasai materi.

“Kita melihat tampilan pertama Pak BN dan Pak Faizal sudah cukup bagus, sesuai ekspektasi kita,” ungkapnya.

“Kalau 1 lebih menguasai materi, mungkin kata teman-teman 1 begitu. Kita pendukung 2 mengatakan sudah cukup memahami medan, tahu apa yang dikerjakan, insya Allah cukup menguasai materi juga. Pasti ada kekurangannya, nanti kita akan perbaiki untuk tampil di debat kedua,” sambung Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi ini.

Di sisi lain, Ketua Tim Pemenangan Paslon 1, Dani-Romli, Arif Rahman Hakim, mengungkapkan bahwa paslon mereka tampil memuaskan pada debat perdana dan mampu menjawab pertanyaan dari panelis dengan baik. Arif juga menegaskan bahwa banyak penonton yang memberikan penilaian positif terhadap penampilan paslon 1.

Mengenai pernyataan paslon lain yang menganggap tidak menguasai materi, Arif menegaskan bahwa itu sah-sah saja. Akan tetapi penilaian utama dari masyarakat yang menyaksikan debat tersebut.

“Ya itu sah-sah saja, paslon lain berpendapat begitu, kan yang menilai masyarakat. Kalau kita tanggapan respon dari masyarakat mengatakan, bahwasanya paslon 1 yang paling menguasai,” katanya.

Debat kedua Jumat (8/11) malam nanti, pihaknya juga yakin jagoannya tampil apik karena paham persoalan di Kabupaten Bekasi setelah sebelumnya menjabat Pj Bupati Bekasi.

“Saya si optimis karena beliau (Dani Ramdan) dua tahun lebih menjabat sebagai Pj bupati, artinya sudah tahu persoalan-persoalan di daerah yang harus diselesaikan, serta bagaimana caranya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih optimal,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Jiovanno Nahampun, juga mengungkapkan keyakinannya terhadap pasangan nomor 3 yang mereka usung, Ade Kuswara Kunang-Asep Surya Atmaja.

Ia percaya bahwa jagoannya akan memberikan gebrakan dalam debat dan menjawab pertanyaan sesuai dengan visi-misi yang mereka usung untuk lima tahun ke depan.

“Debat pertama itu semua paslon menguasai materi, karena sesuai visi dan misinya. Debat kedua ini pun sama begitu, punya visi misi ya ketika nanti panelis memberikan pertanyaan, di jawab sesuai visi dan misi, bukan sesuai keinginan visi misi orang lain. Kan pemaparan debat itu bukan untuk visi misinya orang lain, tapi visi misi sendiri,” ungkapnya.

“Enggak bisa (paslon 1 menguasai materi), bagaimanapun debat itu visi misi, bukannya menguasai materi dari pertanyaan,” sambung Jio. (pra)