Berita Bekasi Nomor Satu

FIA UNKRIS Akhiri Kursus Bahasa Rusia dengan Semangat Kolaborasi Global

BERIKAN PLAKAT: Ketua Pembina Yayasan UNKRIS Indonesia, Gayus Lumbuun kepada Anastasia Phetukova dan Anna Shchepina, didampingi Ketua Pengurus Yayasan, Amir Karyatin; Rektor UNRIS, Ismail Razak; Presiden Eksekutif UNRIS, Ali Johardi; Dekan FIA UNKRIS, Ade Reza Hariyadi; dan jajaran struktural FIA UNKRIS, di Ruang Rapat Rektorat UNKRIS Jatiwaringin, Pondokgede, Kota Bekasi, Kamis (8/11) lalu. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana (FIA-UNKRIS) menutup acara “Russian Language Training & Cultural Exchange” yang berlangsung di Ruang Rapat Rektorat UNKRIS, Jatiwaringin, Pondokgede, Kota Bekasi, pada Kamis (8/11) lalu.

Acara ini merupakan hasil kerja sama antara UNKRIS Indonesia dan Universitas Pedagogis Negeri Ural (Ural State Pedagogical University, Rusia) yang bertujuan untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang Pengabdian Kepada Masyarakat. Program ini telah berlangsung sejak 23 September hingga 9 November 2024.

Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 200 peserta, yang terdiri dari mahasiswa, dosen UNKRIS, serta masyarakat umum. Kelas pembelajaran dibagi menjadi 10 kelas dan dilaksanakan setiap hari, Senin hingga Sabtu

Ketua Pembina Yayasan UNKRIS Indonesia, Gayus Lumbuun, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Universitas Pedagogis Negeri Ural, Rusia, terutama kepada dua dosen mereka, Anastasia Phetukova dan Anna Shchepina, yang telah mengajar bahasa Rusia di UNKRIS sejak 23 September 2024.

Selain itu, Gayus juga mengapresiasi Dekan FIA UNKRIS beserta seluruh jajarannya atas keberhasilan program ini di UNKRIS.

“Saya mengutip pidato Presiden Soekarno yang dibacakan di hadapan Sidang Majelis Umum PBB ke-XV pada 30 September 1960, ‘To Build the World A New’ (Membangun Dunia Baru),” ujar Gayus dalam sambutannya kepada Radar Bekasi.

BACA JUGA: UI Tangguhkan Kelulusan Bahlil Lahadalia dari Program Doktor SKSG, Begini Penjelasannya

“Pidato ini merupakan kritik Soekarno terhadap negara-negara di Asia dan Afrika yang masih berada di bawah penjajahan. Menurut Soekarno, Indonesia adalah taman bunga yang indah dengan segala kekayaan alam yang melimpah, yang membuat negara ini sangat menarik bagi banyak negara di dunia,” imbuhnya.

Mengacu pada semangat Soekarno untuk membangun dunia yang baru, damai, adil, dan penuh keindahan, Gayus berharap para pemangku kebijakan di UNKRIS dapat menjadikan kampus ini sebagai tempat untuk membangun sesuatu yang baru, yaitu UNKRIS Baru yang lebih maju, mampu bersaing secara global melalui kolaborasi dengan institusi-institusi luar negeri, terutama dengan Universitas Pedagogis Negeri Ural, Rusia.

“Semangat nasionalisme Soekarno, yang melalui pidatonya di Sidang PBB tersebut ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu dari 64 ‘Warisan Ingatan Dunia,’ harus menjadi landasan mental dan spiritual bagi pemangku kebijakan, dosen, karyawan, dan mahasiswa untuk membangun UNKRIS Baru – To Build UNKRIS A New,” tambahnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan plakat UNKRIS oleh Prof. Gayus Lumbuun dan pemberian Merit Sertifikat oleh Rektor UNKRIS, Ismail Razak, kepada Anastasia Phetukova dan Anna Shchepina.

Selain itu, Ketua Pengurus Yayasan UNKRIS, Amir Karyatin, juga menyerahkan sertifikat kepada 10 mahasiswa yang mewakili 10 kelas peserta kursus bahasa Rusia. Sebagai kenang-kenangan, Dekan FIA UNKRIS, Ade Reza Hariyadi, memberikan cendera mata khas Indonesia kepada Anastasia Phetukova dan Anna Shchepina. (dew)