Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Heri-Sholihin Dapat Dukungan Koalisi Organisasi Profesi Kesehatan Kota Bekasi

Koalisi organisasi profesi kesehatan Kota Bekasi mendeklarasikan dukungannya untuk calon Wali Kota Bekasi Heri Koswara, Senin (18/11/2024). Foto: Zakky Mubarok Santosa/Radarbekasi.id.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Calon Wali Kota Bekasi nomor urut 1 Heri Koswara kembali mendapatkan dukungan masyarakat. Kali ini  giliran Organisasi Profesi Kesehatan Kota Bekasi, mendeklarasikan dukungannya, Senin (18/11/2024).

Dalam acara yang dihadiri seluruh tenaga kesehatan Kota Bekasi tersebut, mereka menyatakan aspirasinya untuk Bang Heri, sapaan akrab Heri Koswara.

Salah satu aspirasi organisasi profesi kesehatan ini, diantaranya menyinggung soal HIV yang merebak di Kota Bekasi.

BACA JUGA: Kampanye Akbar, Heri-Sholihin Ajak Bangun Kota Bekasi Tanpa Pandang Agama, Suku, Ras dan Budaya

Tim Coach Ikatan Dokter Indonesia Kota Bekasi untuk Farmasi, mengungkap terdapat over view 5.000 pasien TBC di Kota Bekasi. Sebanyak 2.000 diantaranya terpapar HIV dengan rata-rata penderitanya adalah usia produktif, yang paling muda terdampak pada usia 16 tahun.

“Kalau kita berbicara HIV, sejak awal kita sudah diingatkan agama, mereka bahkan sekarang ingin diperkuat eksistensinya, maka di manapun ada gejala-gejala tersebut harus kita tolak, ini harus kita berantas dengan cara yang baik,” jelas Neneng, salah satu anggota organisasi profesi kesehatan.

Neneng yang merupakan salah owner Rumah Sakit Bakti Kartini mengungkapkan, rasa prihatinnya dengan anak muda Kota Bekasi. Neneng juga menyampaikan, terkait permasalahan jam belajar anak muda Kota Bekasi, yang semestinya dari Maghrib hingga subuh itu harus berada di rumah, untuk mengantisipasi pergaulan bebas dan pernikahan dini yang sedang marak terjadi.

BACA JUGA: Buka 12 Titik Nobar di Kota Bekasi, Heri Koswara Prediksi Indonesia Tahan Jepang Skor Kacamata

“Jadi mungkin penetapan jam belajar ya, apakah pakai sirene atau pakai apa dari mulai Maghrib sampai Subuh, jadi mereka itu harus berada di rumah,” ujar Neneng.

“Hal ini agar memberi kemudahan untuk mencegah pernikahan dini anak usia 16 tahun dan 13 tahun, apalagi mudahnya memperoleh kondom,” lanjut Neneng.

Menyikapi aspirasi itu, Bang Heri berkomitmen untuk mencegah pergaulan bebas anak muda Kota Bekasi dengan membekali para anak muda yang dimulai dari keluarga terlebih dahulu dan setuju terkait jam belajar yang diusulkan.

BACA JUGA: Heri-Sholihin Bakal Bangun Kampung Pancasila

“Kita harus terus pagari anak kita dengan cara terbaik, salah satunya dengan cara tadi usulan mengenai jam belajar anak. Nanti kita akan coba diskusikan lebih lanjut cara yang paling efektif untuk menangani permasalahan tersebut,” pungkas Bang Heri. (cr1)