RADARBEKASI.ID, BEKASI – Memasuki akhir tahun dan musim penghujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi melaporkan terjadinya lonjakan kasus gondongan (mumps) yang signifikan.
Berdasarkan data yang diterima dari sejumlah Puskesmas melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), sebanyak 2.276 kasus tercatat sejak Januari hingga November 2024. Angka ini meningkat drastis dibandingkan sepanjang 2023 yang hanya mencatat 536 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi, Vevie Herawati, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan.
“Langkah pencegahan utama meliputi rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari berbagi peralatan makan serta mandi dengan penderita gondongan,” jelas Vevie, Minggu (17/11).
Ia juga mengingatkan pentingnya menerapkan etika batuk, cukup istirahat, dan menjaga hidrasi dengan konsumsi air putih.
Bagi masyarakat yang terinfeksi gondongan, Vevie menyarankan beberapa langkah untuk meringankan gejala dan mencegah penularan lebih lanjut.
Seperti, mengompres area bengkak untuk mengurangi rasa sakit, mengonsumsi makanan lunak agar lebih mudah dicerna, menggunakan obat pereda demam dan nyeri sesuai anjuran, Mengisolasi diri selama tujuh hari untuk memutus rantai penularan.
“Menjaga daya tahan tubuh yang baik adalah kunci untuk melawan infeksi virus ini,” tambahnya.
Gondongan, yang disebabkan oleh virus Paramyxovirus, umumnya menyerang anak-anak usia lima hingga tujuh tahun. Namun, Vevie mengingatkan bahwa orang dewasa dengan sistem imun yang lemah juga berisiko terinfeksi.
“Dinkes Kota Bekasi akan terus memantau situasi dan mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan gejala gondongan ke fasilitas kesehatan terdekat guna mendapatkan penanganan yang tepat,” pungkasnya (rez)