RADARBEKASI.ID, BEKASI – Warga Kampung Beting Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi merasakan perubahan positif di daerah mereka yang kini lebih hidup berkat berbagai program dari pihak swasta.
Ketua Kelompok Bahagia Berkarya (Kebaya), Alpiah, mengungkapkan bahwa sebagai warga pesisir Kabupaten Bekasi yang jauh dari pusat peradaban, mereka jarang mengajukan permohonan bantuan secara formal.
Namun, semangat warga untuk terus berkarya menarik perhatian pemerintah. Sehingga sejumlah fasilitas berhasil dibangun di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Partisipasi Pemilih Pilkada Terancam Rendah di Muaragembong akibat Banjir Rob
“Awalnya, kampung ini biasa saja. Bahkan sering mati listrik hingga membuat suasana gelap gulita. Namun, berkat bantuan dari perusahaan, kini kami memiliki lampu bertenaga surya atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Jadi, kampung kami tetap terang,” ujarnya Selasa (26/11).
Selain masalah listrik, warga sebelumnya juga mengalami kesulitan akses internet. Di era digital seperti sekarang, ketiadaan sinyal internet membuat mereka tidak bisa memanfaatkan teknologi secara maksimal.
“Sekarang kami sudah memiliki jaringan Wi-Fi dari program CSR. Warga bisa menggunakan internet dengan mengisi voucher,” ujarnya.
“Ini sangat membantu, terutama untuk UMKM yang memasarkan produknya secara online. Selain mendukung pertumbuhan ekonomi, warga juga terhibur dengan akses internet ini,” tambah Alpiah.
BACA JUGA: Anak Perempuan Berusia 11 Tahun Dipaksa Berkelahi di Muaragembong
Bantuan CSR tidak berhenti di situ. Berbagai fasilitas lain, seperti area bermain anak dan jembatan di hutan mangrove, juga dibangun sebagai bagian dari pengembangan wisata lokal.
“Kampung ini kini terasa lebih hidup. Ada berbagai fasilitas yang memudahkan kami, termasuk pemasaran hasil bumi yang kini bisa dilakukan secara online. Salah satu produk unggulan kami berasal dari mangrove,” katanya.
Sementara itu, Plt. Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi, Agus Budiono, menyatakan bahwa pembangunan tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tetapi juga melibatkan perusahaan melalui program CSR.
“Kami memang tidak sepenuhnya mengandalkan APBD. Perusahaan dapat berperan besar jika dimaksimalkan. Tugas kami mengarahkan program CSR agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, seperti yang dilakukan di Desa Pantai Bahagia Muaragembong,” terangnya. (and)