Berita Bekasi Nomor Satu

BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepanjang Desember

Ombak tinggi menerjang kawasan pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: TRC BPBD Bantul

RADARBEKASI.ID, BEKASI-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi pontensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan. Sejumlah fenomena atmosfer diprediksi meningkatkan potensi hujan lebat di Indonesia, terutama karena beberapa wilayah tengah memasuki puncak musim hujan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan gerombolan awan saat ini terpantau mendekat ke wilayah Indonesia. Hal ini berdampak pada peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Tanah Air. Menurut Dwikorita peningkatan ini diprediksi akan semakin intensif menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025, yakni periode 20 hingga 26 Desember 2024.

“Gerombolan awan sudah terdeteksi akan melewati Indonesia. Dampaknya adalah peningkatan curah hujan terutama di wilayah Jawa dan Sumatera yang saat ini tengah memasuki puncak musim hujan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam keterangannya yang dikutip Radar Bekasi Selasa (3/12).

BACA JUGA:Hadapi Cuaca Ekstrem, Tim PDKB PLN Bekasi Tingkatkan Keandalan Jaringan dengan Pemeliharaan Tanpa Padam  

Selain itu, sirkulasi siklonik di Laut Natuna dan Samudra Hindia barat daya Banten juga memicu pengangkatan massa udara, memperbesar peluang terbentuknya awan hujan dengan intensitas tinggi dan berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem. Risiko banjir, genangan air, tanah longsor, serta banjir lahar di daerah aliran sungai yang berada di sekitar gunung berapi aktif pun berpotensi meningkat.

Berdasarkan data BMKG, sebanyak 303 Zona Musim atau 43,4 persen dari total Zona Musim yang meliputi Pulau Sumatra, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan akan mengalami puncak musim hujan pada November-Desember 2024. Merujuk data prakiraan hujan BMKG, hampir seluruh wilayah Tanah Air diperkirakan berpotensi diguyur hujan lebat selama Desember dengan intensitas lebih dari 200 mm.

Dwikorita mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, khususnya pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Dwikorita mengatakan kondisi ini dipicu oleh sejumlah faktor, diantaranya fenomena La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen. (ce1)