Berita Bekasi Nomor Satu

Mesigit, Cerita Arsitektur Masjid di Tanah Betawi

Chairil Gibran Ramadan dan karyanya Masigit diluncurkan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu (11/12/2024). Foto: Zakky Mubarok/Radarbekasi.id.
Chairil Gibran Ramadan dan karyanya Masigit diluncurkan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu (11/12/2024). Foto: Zakky Mubarok/Radarbekasi.id.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebuah buku bercerita tentang masjid-masjid era Batavia dan tradisi Islam Betawi diluncurkan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu (11/12/2024).

Judulnya Mesigit. Penulisnya Chairil Gibran Ramadhan. Pria dengan singkatan CGR ini mengungkapkan alasan menulis sejarah masjid di tanah Batavia, didorong faktor lemahnya dokumentasi di kalangan Betawi.

“Harus kita akui orang Betawi itu memang lemah di pencatatan dokumentasi,” ujar CGR kepada Radarbekasi.id, Rabu.

BACA JUGA: Hari Sumpah Pemuda 2024: Membedah Buku Rochjani Soe’oed Dari Betawi untuk Indonesia Versi Antropolog dan Budayawan

CGR menambahkan isi buku Mesigit ini bercerita pembangunan masjid di zaman Betawi di era Batavia dulu. Ada akulturasi dalam pembangunan masjid-masjid di zaman Batavia.

CGR menambahkan, pembangunan masjid kala itu tidak didominasi oleh bangsa Arab. Tetapi juga oleh kalangan Tionghoa, India dan pribumi.

“Sebenarnya tentang akulturasi, jadi mesjid-mesjid di Betawi Batavia itu tidak hanya dibangun kalangan bangsa Arab tapi juga oleh kalangan Tionghoa, India, pribumi,” ungkapnya.

“Jadi, kita tidak bisa terpaku bahwa orang Betawi identik dengan Arab. Nggak juga. Buktinya ada sekitar tiga mesjid yang dibangun kalangan Tionghoa,” pungkasnya. (cr1)