Berita Bekasi Nomor Satu

Penyelidikan Kasus Teror di Medansatria Belum Temui Titik Terang

Mobil korban teror digaris polisi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penyelidikan kasus teror yang menimpa pria berinisial VU (38), warga Medansatria Kota Bekasi belum menemui titik terang.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani menegaskan bahwa jajarannya masih bekerja keras mengusut kasus ini.

“Polsek Medansatria tengah bekerja keras mengusut kasus ini secara profesional,” ujar Dani dalam keterangannya, Senin (16/12).

BACA JUGA: Polisi Bekuk Terduga Pelaku Penyiraman Air Keras di Bekasi Utara

Dani menjelaskan, salah satu kendalanya rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Rekaman tersebut tidak dapat menangkap wajah pelaku maupun identitas kendaraan yang digunakan, sehingga memperlambat proses identifikasi.

“Kami masih menghadapi kesulitan karena minimnya informasi tentang pelaku. Rekaman CCTV yang ada belum dapat mengidentifikasi wajah pelaku dan identitas kendaraan,” jelasnya.

Untuk mempercepat pengungkapan kasus, Tim Buser Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota diterjunkan guna membantu Polsek Medan Satria. Dani memastikan bahwa pihaknya akan tetap bekerja secara profesional dan transparan, meski dihadapkan pada keterbatasan bukti.

“Kami berkomitmen untuk mengungkap kasus ini secepat mungkin. Semua proses akan dilakukan secara profesional dan transparan,” tegasnya.

BACA JUGA: Polisi Kejar Pelaku Penyiraman Air Keras di Bekasi Utara

Selain itu, pihak kepolisian mengimbau masyarakat yang memiliki informasi, sekecil apa pun, untuk segera melapor ke Polsek Medansatria. Kolaborasi dengan masyarakat dianggap penting untuk mempercepat pengungkapan kasus.

“Kerja sama dari masyarakat sangat penting untuk mempercepat proses penyelidikan. Kami berharap masyarakat dapat membantu kami mengungkap kasus ini,” ujar Kapolres.

Diketahui, korban  VU telah mengalami teror hingga enam kali. Teror pertama terjadi pada Agustus 2024, ketika orang tak dikenal menusuk sisi keempat ban mobil korban.

Teror kedua dan ketiga terjadi pada awal dan pertengahan September 2024, pelaku melempar batu hingga kaca mobil pecah dan memukul kaca belakang mobil dengan palu.

Teror keempat kembali menghancurkan kaca mobil pada awal Oktober, sementara teror kelima terjadi pada 21 Oktober 2024. Saat itu pelaku melempar diduga bom molotov hingga membakar interior mobil korban.

Puncaknya pada, Sabtu, 30 November 2024, VU disiram air keras oleh orang tidak dikenal saat akan berangkat bekerja menggunakan sepeda motor, tak jauh dari kediamannya. (rez)