RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bendahara DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi, Ridwan Arifin, berpendapat bahwa untuk menilai Pemilu, perlu dilihat dari berbagai aspek. Menurutnya, wacana yang disampaikan oleh pimpinan partainya, Prabowo Subianto, berfokus pada aspek ketidaksehatan demokrasi, yang sudah dipenuhi dengan praktik politik uang. Proses demokrasi, baik dalam Pilkades, Pileg, maupun Pilkada, kini seringkali dipengaruhi oleh politik uang yang menjadi pertimbangan besar di masyarakat.
“Demokrasi saat ini enggak sehat, karena memang sudah dipenuhi oleh politik uang. Dan itu sudah menjadi rahasia umum. Ini satu pandangan yang dimiliki oleh Pak Prabowo terkait dengan kondisi faktual demokasi di masyarakat,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Iwang ini menyampaikan bahwa situasi politik saat ini dapat membahayakan demokrasi. Hal ini karena demokrasi cenderung akan dikuasai oleh orang-orang yang memiliki kekuatan uang. Sementara itu, orang-orang yang berkualitas secara pribadi namun tidak memiliki kekuatan finansial, akan kesulitan untuk mendapatkan kesempatan dalam berdemokrasi.
“Saya secara pribadi setuju, karena harus ada perubahan paradigma dari masyarakat bahwa demokrasi tidak seperti itu. Tapi ketika mau merubahnya, kita juga enggak ngerti, harus berapa lama kita melakukan edukasi ke masyarakat terkait dengan politik anti uang atau iming-iming,” katanya.
BACA JUGA: Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, Ini Kata Politisi Nasdem Kota Bekasi
Menurutnya, mekanisme pemilihan oleh DPRD tidak hanya dilihat dari segi upaya meminimalisir politik uang, tetapi juga dari sisi efisiensi anggaran. Pasalnya, anggaran yang diberikan kepada panitia pemilihan cukup besar. Selain itu, ketika pemilihan dilakukan oleh masyarakat, perlu ada sosialisasi. Jika sosialisasi tidak dilakukan dengan baik, tingkat partisipasi pemilih akan rendah. Hal ini tentu menjadi masalah yang perlu dievaluasi.
“Ini menjadi sebab musabat, sebab akibat. Tapi ketika dilaksanakan oleh DPRD kan enggak perlu sosialisasi, enggak perlu bikin spanduk, dan lain-lain. Jadi tidak mengeluarkan anggaran begituh besar,” kata politisi yang juga mengemban jabatan sebagai wakil rakyat di Kabupaten Bekasi ini.