RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) VII Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bekasi yang digelar di GPM School pada Senin (23/12) ditunda lagi akibat kericuhan.
Kericuhan dipicu oleh perdebatan sengit terkait verifikasi data bakal calon ketua. Puncaknya, dua dari lima calon ketua dinyatakan tidak lolos verifikasi, sehingga tidak dapat mengikuti pemilihan.
Hal ini memicu aksi anarkis dari oknum salahsatu pendukung kandidat yang tidak lolos, termasuk insiden pelemparan palu sidang ke peserta lain.
Forum mediasi antara Steering Committee (SC), perwakilan KNPI Jawa Barat, dan peserta Musda gagal mencapai kesepakatan. Panitia pun memutuskan menunda Musda tanpa batas waktu yang ditentukan
Penundaan ini menjadi yang kedua kalinya. Sebelumnya, Musda yang digelar di Aula KH Noer Ali Islamic Center pada 18-19 Desember 2024 juga ditunda akibat dinamika yang terjadi di forum.
BACA JUGA: Musda KNPI Kota Bekasi Belum Selesai, Ketua SC Ungkap Penyebabnya
Ketua Panitia Pelaksana Musda VII KNPI Kota Bekasi, Heri Buchori, mengonfirmasi penundaan tersebut sebagai langkah menghindari eskalasi konflik.
“Sebelum pending ini kita meminta saran juga dari pihak kepolisian, dari Jabar, kemudian dari SC,” ucapnya.
Heri belum bisa memastikan kapan pelaksanaan Musda akan dilanjut. Pihaknya berencana untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan KNPI Provinsi Jawa Barat.
“Kalau memang tidak ada titik temu, kita akan konsultasi ke Jabar,” tambahnya.
Perwakilan KNPI Jawa Barat, Yogi Kurniawan, menyatakan penundaan ini menjadi perhatian serius. Pihaknya berencana mengambil alih pelaksanaan Musda untuk memastikan proses berjalan sesuai aturan, transparan, dan adil.
“Kami turun langsung untuk menstabilkan situasi dan memastikan Musda berjalan transparan, adil, dan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Kami ingin menjaga marwah KNPI di Kota Bekasi agar tetap solid dan terhindar dari kepentingan pribadi yang dapat merusak tujuan organisasi,” ujarnya.
Ketua DPC GMNI Bekasi, Christianto Manurung menyampaikan bahwa Musda merupakan forum tertinggi KNPI di tingkat wilayah yang harus dihormati. Ia meminta agar SC dapat bertanggungjawab menyelesaikan Musda.
“SC saya harap bisa bertanggungjawab menyelesaikan Musda ini,” ungkapnya.
Ia meminta agar SC Musda VII KNPI Kota Bekasi tidak menjadi kaki tangan calon serta tidak bertindak seenaknya mencoret nama kandidat.
“Kami menilai KNPI Jabar sudah berjalan on the track, tinggal para oknum SC ini yang seenaknya mencoret nama calon yang dipertanyakan, mau menyelesaikan Musda atau tidak?,” tambahnya.
Christianto meminta kepada semua pihak untuk tidak memperkeruh suasana, serta dapat bekerjasama menyelesaikan Musda VII KNPI Kota Bekasi dengan baik.
Senada dengan itu, Ketua Pelajar Muhammadiyah Kota Bekasi, Symphoni Ramadhan, menilai Musda VII KNPI Kota Bekasi mencerminkan kegagalan dalam menyelenggarakan demokrasi pemuda. Ia mendukung langkah KNPI Jawa Barat untuk turun tangan.
“KNPI Kota Bekasi gagal dalam menyelenggarakan demokrasi pesta pemuda,” terangnya. (pay/sur)