RADARBEKASI.ID, BEKASI – Rampungnya pembangunan Jembatan Citarum yang menghubungkan Desa Pantai Mekar dan Desa Pantai Bhakti di Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi, menjadi langkah awal untuk memperkuat sektor pariwisata. Namun, pembangunan infrastruktur jalan sebagai penunjang utama masih dinilai mendesak untuk dilakukan.
Ketua Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis) Alibata Kecamatan Muaragembong, Ahmad Qurtubi, mengapresiasi selesainya pembangunan jembatan tersebut. Menurutnya, kehadiran jembatan ini mempermudah akses masyarakat dan memangkas waktu perjalanan. Namun, ia berharap pembangunan jalan penghubung segera dilanjutkan.
BACA JUGA:Kampung Pesisir Muaragembong Terasa Lebih Hidup
“Rampungnya jembatan ini sudah memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Tapi kami harap jalan aksesnya segera diperbaiki. Ini penting untuk mendukung sektor pariwisata di Muaragembong, terutama ke Pantai Beting dan Pantai Bungin,” ujar Qurtubi, Rabu (25/12).
Saat ini, akses darat dari Jembatan Citarum menuju destinasi wisata utama, seperti Pantai Beting dan Pantai Bungin, masih minim fasilitas. Jalan yang ada dinilai tidak memadai dan sebagian besar transportasi umum hanya tersedia dalam bentuk perahu.
“Pembangunan jalan yang lebih baik sangat dibutuhkan. Selain mempermudah akses wisatawan, hal ini juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” tambah Qurtubi.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, menyebut pembangunan Jembatan Citarum yang sebelumnya terhenti selama delapan tahun kini telah rampung dengan anggaran sebesar Rp114 miliaran.
“Target kami supaya bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. Memang pembangunan belum sempurna masih butuh perapihan. Untuk anggarannya sebesar Rp114 miliar,” kata Henri.
BACA JUGA: Jembatan Citarum Muaragembong Ditarget Rampung Desember 2024
Selain jembatan, pihaknya juga merencanakan pembangunan jalan sepanjang delapan kilometer untuk mendukung konektivitas wilayah. Namun, upaya tersebut menghadapi kendala terkait pembebasan lahan.
“Kami berharap ada diskusi yang kondusif dengan pemilik lahan agar kesepakatan harga dapat tercapai dan proyek ini berjalan lancar,” kata Henri.
Henri menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur ini merupakan bagian dari proyek strategis yang ditetapkan melalui Keputusan bupati Bekasi. Tujuan utamanya meningkatkan konektivitas antar wilayah, mempercepat mobilitas masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata.
“Dengan diresmikannya jembatan penghubung tentu bisa mendongkrak roda perekonomian di wilayah Muaragembong dan sekitarnya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga karena aksesnya akan lebih dekat,” katanya.
Jembatan penghubung sepanjang 148 meter yang mulai diperbaiki sejak Maret 2024 lalu kini memiliki akses langsung ke Pantai Muarabungin, sebuah destinasi wisata yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dari luar daerah.
“Jembatan ini langsung bisa mengarah ke Pantai Muarabungin, di sana banyak destinasi wisata menarik jadi seluruh masyarakat luar daerah pun bisa menikmatinya,” ujarnya. (and)