Berita Bekasi Nomor Satu

Bagir Manan: Atmakusumah Contoh Konkret Sosok Setia Profesi Jurnalis

Atmakusumah Astraatmadja dimakamkan di TPU Kebon Nanas, Jakarta Timur, Jumat (3/1/2025). Foto: Zakky Santoso/Radarbekasi.id

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Wafatnya mantan Ketua Dewan Pers periode 2000-2003 Atmakusumah Astraatmadja memberi duka mendalam bagi dunia jurnalisme tanah air.

Sosok Atmakusumah layak menjadi pelajaran hidup dan diteladani bagi mereka yang berprofesi sebagai jurnalis. Hal itu disampaikan, mantan Ketua Dewan Pers Bagir Manan usai pemakaman Atmakusumah di TPU Kebon Nanas, Jakarta Timur, Jumat (3/1/2025).

Bagir mengungkapkan almarhum Atmakusumah Astraatmadja merupakan tokoh yang mengajarkan tentang kesetiaan pada profesi yang dijalani dan menjaga integritas dalam menekuni dunia jurnalis.

BACA JUGA: Innalillahi, Ketua Dewan Pers Periode 2000-2003 Atmakusumah Wafat

“Pantas menjadi tempat kita belajar mengenai kesetiaan pada profesi, integritas menjaga mempertahankan profesi, bila perlu menderita terhadap itu,” ungkap Bagir Manan, mantan ketua Dewan Pers periode 2010-2013.

Turut hadir dalam prosesi pemakaman sejumlah tokoh. Di antaranya Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) Kristanto Hartadi, serta sejumlah tokoh pers lainnya.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyampaikan almarhum sebagai sosok yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ekosistem pers di Indonesia, khususnya melalui kiprahnya di Dewan Pers.

“Atmakusumah Asraatmadja adalah figur yang memiliki dedikasi tinggi terhadap kebebasan pers, etika jurnalistik, dan pengembangan kualitas wartawan di Indonesia. Beliau tidak hanya seorang jurnalis senior, tetapi juga mentor bagi banyak generasi jurnalis,” ungkapnya usai melayat ke kediaman almarhum di Komplek Griya Wartawan, Jalan Kantor Berita Blok J143, Kebon Nanas, Jakarta Timur, Jumat (3/1/2025).

Selama hidupnya, Atmakusumah dikenal sebagai salah satu pemimpin yang visioner di Dewan Pers. Ia memegang peranan penting dalam memperjuangkan independensi pers sekaligus mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan yang memperkuat profesionalisme dunia jurnalistik. Kontribusi almarhum sangat terasa, terutama dalam upaya membangun ekosistem pers yang beretika dan bertanggung jawab.

Direktur Eksekutif LPDS, Kristanto Hartadi mengenang almarhum Atmakusumah Astraatmadja semasa hidupnya menjadi teman bercerita dan belajar mengenai prinsip di dalam profesi jurnalistik.

“Bercerita tentang pak Mochtar Lubis (seorang jurnalis, sastrawan, dan pelukis Indonesia ) dan prinsip-prinsipnya di dalam jurnalisme, jadi tokoh yang besar dan kita kehilangan tokoh Indonesia saat ini,” ungkap Kristanto Hartadi.

“Pengajar LPDS Warief Djajanto Basorie mengenang kiprah almarhum Atmakusumah Astraatmadja di duni pers Indonesia. Warief mengungkapkan dirinya pernah diajak menyusun buku karangan almarhum tentang pers. Buku itu berjudul “Apa Itu Pers Indonesia” yang isinya berbicara tentang pers, politik redaksional media, dan tokoh-tokoh pers.

“Intinya soal kebebasan pers, politik redaksional media, koran-korannya bagaimana, dan juga tokoh-tokoh pers pada waktu itu siapa. Pemred-pemrednya dan wartawan-wartawannya itu,” ungkap Warief. (cr1)