Berita Bekasi Nomor Satu

Awal Tahun, Harga Bahan Pokok di Pasar Kabupaten Bekasi Masih Tinggi

ILUSTRASI: Pedagang bumbu dapur melayani pembeli di Pasar Tambun Kabupaten Bekasi, Kamis (2/1). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Harga bahan pokok di pasar tradisional Kabupaten Bekasi masih tinggi pada awal 2025. Beberapa komoditas yang harganya masih tinggi antara lain telur, cabai rawit merah, cabai rawit hijau, cabai merah, bawang merah, daging ayam potong, telur ayam, dan minyak.

 

Seorang pedagang kebutuhan dapur, Epi (41) mengungkapkan beberapa komoditas mengalami kenaikan harga secara bertahap sejak sebelum Natal sampai tahun baru.

 

Cabai merah kini Rp100 ribu per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp60 ribu. Bawang merah dari sebelumnya Rp30 ribu menjadi Rp40 ribu per kg. Kenaikan harga tersebut, lanjut Epi tidak sebanding dengan pembeli yang kini sepi.

“Yang beli malah sepi dari Natal,” ucap Epi di Pasar Tambun, Kamis (2/1).

 

Kondisi serupa juga dirasakan oleh pedagang telur ayam di Pasar Tambun, seperti yang disampaikan oleh Aan (38). Sejak sepekan sebelum Natal, ia terpaksa menjual telur dengan harga Rp31 ribu per kg, padahal sebelumnya hanya Rp26 ribu per kg.

 

Hingga awal Januari 2025, harga telur ayam belum mengalami penurunan. Tingginya harga mempengerahui pembeli.

 

“Penurunan pembeli sekitar 30 sampai 40 persen, karena berbarengan juga sama liburan anak sekolah,” ucapnya.

 

BACA JUGA:  Harga Rokok Naik Per 1 Januari 2025, Ini Daftar Harga Baru

 

Sementara itu, seorang warga, Siti (43), berharap harga bahan pokok segera turun. Sejak kenaikan harga beberapa bahan pokok seperti cabai, bawang merah, dan telur, Siti terpaksa mengatur ulang pengeluarannya.

 

“Harga-harga cepat turun, jangan terlalu mahal. Kita kan jatuhnya utama buat anak sekolah. Sekarang jadi ngurangin yang tadi beli cabai kg jadi seperempat. Tahun ini banyak pengeluaran, buat sekolah, listrik, dan lainnya,” keluh Siti.

 

Terpisah, Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti, mengatakan bahwa Kabupaten Bekasi mengalami inflasi sejak minggu ketiga Desember 2024.

 

“Beberapa harga barang telah melebihi acuan pemerintah di pasar. Pada minggu keempat Desember, inflasi tercatat dengan Indeks Harga Pokok (IPH) mencapai +1,52 pada minggu ketiga dan +2,12 pada minggu keempat,” jelas Helmi.

 

Kenaikan harga delapan komoditas pokok menjadi pemicu inflasi ini. Di antaranya harga minyak goreng rakyat harga tertinggi mencapai Rp21 ribu per kg, daging ayam broiler Rp47 ribu per kg, telur ayam ras Rp33 ribu, cabai keriting Rp70 ribu per kg, cabai merah besar Rp70 ribu per kg, cabai rawit hijau Rp50 rihu per kg, cabai rawit merah Rp75 per kg, dan bawang putih Rp45 ribu per kg.

 

Kenaikan harga ini, lanjut Helmi, juga dipengaruhi oleh cuaca ekstrem di daerah pemasok, yang berdampak pada hasil pertanian.

 

“Ini karena pengaruh cuaca ekstrem. Kita banyak memasok dari Garut dan Madura. Di Garut, harga naik dan jumlah produsen berkurang,” ujarnya.

 

“Mereka cenderung memprioritaskan kebutuhan lokal terlebih dahulu, baru kemudian mengirim ke luar daerah. Akibatnya, meski stok kita memadai, tingginya permintaan menyebabkan harga tetap tinggi,” tandasnya. (ris)