Berita Bekasi Nomor Satu

Soroti Teknologi Robot dan AI, Wamentrans Minta Sarjana STEI Mampu Bersaing di Dunia Kerja  

Sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) diwisuda pada Sabtu (4/1/2025). FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans), Viva Yoga Mauladi, menyoroti pesatnya kemajuan teknologi di dunia saat ini. Untuk itu, penting bagi Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia untuk dipersiapkan dengan baik agar dapat bersaing di era yang semakin dikuasai oleh robot dan teknologi canggih.

Ia mengungkapkan, saat ini kehadiran Artificial Intelligence (AI) telah membawa perubahan besar dalam dunia. AI merupakan teknologi yang dirancang untuk menciptakan sistem komputer yang dapat meniru kemampuan intelektual manusia.

“Saat ini sudah era Artificial Intelligence dan Robotika, ada banyak pekerjaan yang akan hilang karena AI dan Robotika di era tahun 2030-an yang sekarang sudah mulai berlangsung. Akan banyak hal yang akan hilang nantinya,” jelas Wamentrans saat memberikan orasi ilmiah di hadapan para Sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) yang diwisuda pada Sabtu (4/1/2025).

Lebih lanjut, Viva Yoga menjelaskan bahwa teknologi global akan mengubah berbagai profesi. Salah satu profesi yang disampaikannya yakni sejumlah pekerja manufaktur akan tergantikan oleh mesin otomatis.

“Pengemudi transportasi juga akan hilang. Pekerja administrasi akan hilang, penerjemah sederhana, telemarketing, Analisa data dasar, teller bank, operator telepon, pekerja pabrik, sopir kendaraan, akuntan, pramusaji kedepan akan digantikan oleh robot,” jelasnya.

Wamentrans juga mengungkapkan bahwa sekitar 800 juta tenaga kerja manusia diperkirakan akan tergantikan oleh mesin dan robot. Oleh karena itu, ia mengingatkan seluruh sarjana yang diwisuda untuk mempersiapkan diri dengan baik.

“Kalian semua harus punya kemampuan tambahan nilai kompetisi untuk bertarung di dunia global. Karena tanpa adanya ilmu yang spesialisis yang dibutuhkan oleh dunia industri, kalian akan jadi manusia marjinal, pengangguran dan tidak akan diserap oleh pasar. Itu yang tidak boleh,” katanya.

BACA JUGA: Telkom Innovillage 2024 Berhasil Ajak 2.815 Mahasiswa dari 136 Kampus

Viva Yoga juga berharap agar tidak ada lulusan STEI yang menganggur dan mendoakan mereka agar mampu bersaing di dunia kerja. Ia juga berharap kelak para lulusan STEI bisa menempati posisi penting, seperti Direktur Utama Bank, Gubernur, Menteri, Wakil Menteri, Presiden, atau Wakil Presiden.

“Gantungkan cita-citamu setinggi langit, bermimpilah setinggi langit jika engkau akan jatuh, maka engkau akan jatuh diantara bintang-bintang. Itu yang dikatakan oleh Soekarno,” katanya dengan mengutip ucapan mantan Presiden Soekarno.

STEI Akan jadi Unki

Ketua STIE Indonesia (STEI) Jakarta, Ridwan Maronrong, menjelaskan bahwa STEI berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Pada tahun 2025, STEI akan berubah bentuk menjadi Universitas Kebangsaan Indonesia (Unki).

Perubahan status ini akan memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan, tidak hanya pada program studi akuntansi dan manajemen, tetapi juga pada program studi unggulan lainnya. Pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi juga akan difokuskan pada kegiatan-kegiatan berskala internasional.

“Di tahun 2025 ini, STEI akan menyandang sebagai Universitas dengan nama Universitas Kebangsaan Indonesia (Unki). Perubahan ini akan memberikan kesempatan luas pada masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikannya,” ungkapnya.

Saat ini, kampus STEI terletak di Jalan Jati, Rawamangun, Jakarta, dan di Jalan Hasibuan, Kota Bekasi. Lulusan STEI Indonesia Jakarta telah memiliki kompetensi di bidang manajemen dan akuntansi, dan banyak yang menduduki posisi penting di berbagai sektor pekerjaan.

“Lulusan sudah ada yang sebagai akuntan perusahaan, akuntan publik, akuntan pendidik, auditor, aparatur sipil negara, berkarier di lembaga pemerintah, bekerja di institusi atau organisasi multilateral, manajer di berbagai perusahaan swasta dan BUMN, konsultan bisnis bahkan berwirausaha. Dengan kekuatan alumni yang mencapai jumlah lebih dari 30.000 alumni, STIE Indonesia Jakarta telah memberikan kontribusi nyata di berbagai bidang, baik di pemerintahan, swasta dan BUMN,” pungkasnya. (*)