Berita Bekasi Nomor Satu

Tak Sertakan Susu dalam Menu Perdana Makan Bergizi Gratis, Begini Respon Istana

MENU: Menu program Makan Bergizi Gratis di SMAN 1 Pebayuran, Senin (6/1). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI-Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, memberikan penjelasan mengenai ketidakhadiran susu pada hari pertama peluncuran program Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta. Menurutnya, susu bukanlah menu wajib yang harus disediakan setiap hari dalam program ini.

“Susu tidak diwajibkan setiap hari, jadi itu tergantung pada masing-masing daerah,” ujar Hasan yang dikutip dari JPNN, Selasa (7/1).

Hasan menjelaskan bahwa pemberian susu kepada penerima MBG minimal dilakukan sekali dalam seminggu, karena distribusi susu di berbagai daerah belum merata. Oleh karena itu, meskipun susu menjadi bagian dari program ini, keberadaannya tidak bersifat wajib setiap hari, ujarnya.

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis di Pebayuran Bekasi Tanpa Susu, Begini Penjelasan SPPG

“Paling sedikit itu seminggu sekali, karena suplai susu belum merata di seluruh daerah,” tambahnya.

Pada peluncuran pertama, menu MBG yang disajikan mencakup nasi, tahu goreng, ayam katsu, sayur kacang panjang, dan buah jeruk. Namun, susu kotak yang semula direncanakan tidak terlihat. Keabsenan susu dalam menu program Prabowo-Gibran ini juga terjadi di Kota Bogor.

“Ada susu, tetapi kan enggak tiap hari, ada yang sekali seminggu, ada yang dua kali seminggu. Kalau susu kami tergantung ketersediaannya,” ujar Hasan Hasbi seusai meninjau pelaksanaan perdana MBG di SDN Kedungbadak 1 Kota Bogor.

BACA JUGA:Bekasi Siap Terapkan Menu Makan Bergizi Gratis, Telur Ayam dan Daun Kelor Pengganti Susu

Hasan menjelaskan program MBG menyajikan menu yang berbeda setiap hari melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di masing-masing wilayah. Khusus untuk susu, akan disediakan minimal satu kali dalam seminggu.

“Hari ini di SPPG Cimahi saya liat ada susunya. Di sini juga ada susu, tetapi kebetulan sedang tidak ada. Setiap hari menunya berbeda beda, jadi dalam satu bulan itu minimal sekali atau dua kali seminggu ada susu,” jelasnya.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo mengonfirmasi bahwa susu tidak akan diberikan setiap hari. “Masalah susu itu memang direncanakan, namun hari ini belum ada. Susu akan diberikan seminggu dua hingga tiga kali, jadi tidak setiap hari,” kata Agus saat berkunjung ke SMP Barunawati di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat. (ce1)