Berita Bekasi Nomor Satu

Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bekasi Butuh Anggaran “Jumbo”

ILUSTRASI: Siswa menyantap makanan dalam program Makan Bergizi Gratis di SMAN 1 Pebayuran, Senin (6/1). Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran “jumbo” untuk mendukung program MBG bagi siswa di Kabupaten Bekasi. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bekasi membutuhkan anggaran “jumbo” jika ingin menyasar seluruh peserta didik.

Berdasarkan pedoman program, sasaran MBG merupakan siswa yang terdata dalam satuan pendidikan binaan dari Kemendikdasmen. Di Kabupaten Bekasi, terdapat 546.092 peserta didik yang terdaftar dalam Dapodik, mencakup tingkat SPS/TPA, KB, TK, SKB, SD, dan SMP negeri maupun swasta.

Jika setiap porsi MBG untuk peserta didik membutuhkan anggaran Rp10 ribu, maka anggaran harian yang diperlukan mencapai Rp5.460.920.000 untuk mendukung program unggulan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut.

Dalam pedoman, pemerintah daerah di tingkat kota dan kabupaten memiliki peran penting dalam mendukung program ini. Tugasnya menyusun regulasi, program, dan kegiatan, serta melakukan supervisi, monitoring, dan evaluasi.

BACA JUGA: Program Makan Bergizi Gratis di Pebayuran Bekasi Tanpa Susu, Begini Penjelasan SPPG

Selain itu, berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk melaksanakan edukasi gizi dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di satuan pendidikan, serta memastikan pemberian layanan gizi sesuai sasaran MBG.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Imam Faturochman, menjelaskan bahwa program MBG di Kabupaten Bekasi masih dalam tahap ujicoba di Pebayuran untuk jenjang SMA yang menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Imam mengaku bahwa sejauh ini belum ada rapat formal dengan Badan Gizi Nasional terkait pelaksanaan program MBG.

“Untuk pelaksanaan program MBG ini, kami masih menunggu arahan lebih lanjut terkait bagaimana pelaksanaannya jika sudah berjalan secara menyeluruh,” kata Imam, Rabu (8/1).

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Agus Budiono, mengatakan bahwa sumber anggaran untuk mendukung program MBG berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Agus mengakui bahwa anggaran yang dibutuhkan cukup besar, terutama jika program ini berjalan secara berkelanjutan. ”Benar anggarannya bisa mecapai Rp1 triliunan lebih untuk mencukupi program MBG untuk di Kabupaten Bekasi. Namun kami sudah menerima informasi bahwa untuk anggarannya dari APBN yang dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional,” ucapnya.

BACA JUGA: Tak Sertakan Susu dalam Menu Perdana Makan Bergizi Gratis, Begini Respon Istana

Namun, Agus belum bisa memberikan informasi lebih rinci karena program MBG saat ini masih dalam tahap ujicoba. Meski demikian, sepengetahuannya, program serupa sudah diterapkan di negara maju dan terbukti efektif.

“Pemberian makanan bergizi ini dapat membantu siswa untuk lebih semangat dalam belajar,” ujar Agus.

Agus menambahkan bahwa dalam perjalanan program MBG, nantinya akan ada tim yang mengkaji manfaat program tersebut untuk mendukung upaya mencetak anak bangsa yang cerdas melalui satuan pendidikan.

“Nantinya, akan ada tim yang mengkaji manfaat dari program MBG ini,” pungkasnya. (and)