Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

Janganlah Bosan menjadi Orang Baik 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Allah SWT menghendaki kita menjadi orang yang baik dalam segala aspek, memiliki keimanan yang baik, beribadah yang baik, berakhlak yang baik, serta bermuamalah dengan cara yang baik.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 177, Allah SWT berfirman, “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan oang-orang sabar dalam kemiskinan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
Ayat ini menjelaskan tentang hakikat kebaikan. Kebaikan tidaklah terbatas pada shalat dengan menghadap ke timur atau barat saja, namun kebaikan itu terletak pada ketaatan kepada Allah SWT dan mengikuti perintah-Nya dengan melaksanakan apa yang disebutkan dalam ayat di atas.
Setiap kebaikan yang dilakukan dengan niat ikhlas maka akan mendapatkan keridhaan dari Allah SWT serta pahala yang berlipat ganda. Pahala ini yang akan menjadi bekal meraih kebahagiaan dan keselamatan di akhirat.
Allah SWT berfirman, “Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka niscaya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl ayat 97)
Berbuat baik tidak hanya kepada sesama manusia saja, melainkan juga kepada semua makhluk hidup. Dalam sebuah hadist dikisahkan bahwa ada seorang laki-laki (dalam riwayat lain seorang pelacur) yang berjalan di sebuah jalan di bawah panasnya terik matahari. Dia merasakan sangat kehausan. Kemudian ia menemukan sebuah sumur, lalu ia turun ke sumur dan minum dari air sumur tersebut.
Sekeluarnya dari sumur, ia melihat ada seekor anjing yang menjulurkan lidah dan memakan tanah basah karena kehausan. Pada benak pikiran laki-laki tersebut, terfikir bahwa anjing tersebut sangatlah kehausan. Ia pun kemudian kembali turun ke sumur, kedua sepatunya diisi dengan air dan dipegangnya kedua sepatu tersebut dengan mulut sambil naik ke atas. Anjing itu pun akhirnya bisa minum dari air sumur tersebut. Atas kebaikan dengan menolong seekor anjing itu maka Allah SWT telah mengampuni dosa laki-laki tersebut dan memasukkannya ke dalam surga. (*)
Penulis merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Bekasi, Pengurus Pusat Ikatan Dai Indonesia (IKADI),  Kepala SMPIT Baitul Halim Bekasi