RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi telah menerima laporan hewan ternak yang mati di tengah kembali merabaknya wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).
Sampai dengan saat ini sudah ada dua laporan sapi yang sakit di Kota Bekasi. Laporan pertama diterima dari wilayah Kecamatan Jatisampurna.
“Kami sudah menerima laporan dari masyarakat, ada satu ekor hewan ternak yang mati di Jatisampurna. Kita sudah turun ke lapangan bersama tim dari Provinsi,” kata Kepala DKPPP Kota Bekasi, Herbert Panjaitan, Kamis (16/1).
BACA JUGA: Cegah Penyebaran PMK, Pemkab Bekasi Gencarkan Vaksinasi
Untuk memastikan sapi tersebut terjangkit PMK atau tidak, saat ini sampel hewan tersebut tengah dilakukan pemeriksaan laboratorium.
“Kita sedang menunggu hasil uji lab dari provinsi,” ucapnya.
Laporan kedua diterima dari wilayah Jatiasih, terdapat satu ekor sapi yang sakit. Sapi tersebut terpaksa disembelih.
Lebih lanjut Herbert menjelaskan bahwa daging hewan ternak tetap bisa dikonsumsi sekalipun terjangkit PMK, asalkan disembelih sebelum mati serta diolah dengan baik.
“Mudah-mudahan belum masuk ke Kota Bekasi,” ungkapnya.
BACA JUGA: Omzet Pedagang Hewan Terjun 20 Persen Imbas Wabah PMK di Kabupaten Bekasi
Beberapa upaya pencegahan telah dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan hewan secara rutin, melakukan pengawasan keamanan pangan di pasar, serta berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait dengan lalu lintas hewan ternak.
Herbert menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima vaksin PMK sebanyak 200 dosis dari Provinsi Jawa Barat.
“Hari ini saya sudah panggil bidang peternakan, sehingga kita jadwalkan pelaksanaan vaksinasi. Besok bisa bergerak sampai minggu depan menggunakan vaksin yang 200 ini,” tambahnya. (sur)