Berita Bekasi Nomor Satu

Disdamkarmat Kabupaten Bekasi Selama 2024 Paling Banyak Evakuasi Sarang Tawon dan Ular

EVAKUASI ULAR SANCA: Tiga anggota Rescue Disdamkarmat Kabupaten Bekasi mengevakuasi ular sanca kembang yang masuk permukiman warga di Cikarang Utara, Senin (20/1). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Bekasi menangani sekitar 450 laporan penyelamatan dan evakuasi nonkebakaran selama 2024.

Evakuasi tersebut meliputi penyelamatan sarang tawon, ular berbisa, cincin, biawak, monyet, dan hewan lainnya. Sementara itu, hingga pertengahan Januari 2025, baru ada tiga laporan evakuasi penyelamatan.

Kepala Dinas Damkarmat Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya, mengungkapkan bahwa di Kabupaten Bekasi sebagian besar evakuasi hewan liar.

“Paling banyak evakuasi sarang tawon dan ular. Karena musim penghujan itu masa berkembangbiaknya ular. Yang pasti liar itu ular, tawon, ada juga kera atau monyet, biawak. Dikatakan liar itu misalnya monyet sudah berhari-hari ada di permukiman warga,” kata Adeng kepada Radar Bekasi di Kantor Disdamkarmat Cibitung, Senin (20/1).

BACA JUGA: Petugas Disdamkarmat Kabupaten Bekasi Evakuasi Pekerja Terjebak dalam Tangki Oli  

Teranyar, pada Senin (20/1), tim rescue Damkarmat Kabupaten Bekasi mengevakuasi seekor ular sanca kembang sepanjang 3 meter dan berbobot 10 kilogram.

Ular tersebut ditemukan di kandang ayam milik warga Kampung Tanahbaru Desa Karangbaru Kecamatan Cikarang Utara, yang berada di bantaran sungai Kali Cikarang.

“Kami menerima laporan dari warga pada pukul 09.30 WIB mengenai ular sanca yang membahayakan di Kampung Tanahbaru, Cikarang Utara. Tim kami langsung berangkat 10 menit kemudian. Setibanya di lokasi, kami menangani dan mengamankan ular tersebut di penampungan mako Damkar,” kata Adeng.

Proses evakuasi ular yang tengah memangsa ayam milik warga itu berlangsung selama 30 menit. Meskipun ular sepanjang 3 meter sempat menyelinap, petugas tetap berhati-hati untuk menghindari gigitan ular berbisa yang berbahaya.

“Sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak, karena ukurannya yang luar biasa—panjang 3 meter dan berat 10 kilogram,” jelas Adeng.

BACA JUGA: Petugas Disdamkarmat Kota Bekasi Masuk Gorong-gorong Demi Evakuasi iPhone 13

Setelah dievakuasi, ular sanca kembang tersebut diamankan di mako Damkarmat. Ular ini kemudian akan diserahkan kepada komunitas pencinta hewan yang berminat untuk memeliharanya. Anggota komunitas bisa mengambil ular tersebut di mako Damkar.

Adeng mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemunculan hewan-hewan liar yang berbahaya, terutama selama musim penghujan. Hewan-hewan seperti ular, buaya, tawon, biawak, dan monyet seringkali mencari perlindungan di pemukiman warga.

“Kami siap merespons laporan dari warga terkait hewan-hewan berbahaya. Kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, karena selama musim penghujan, banyak ular yang berkeliaran mencari makanan di sekitar rumah warga,” tandasnya.

Ia menambahkan, saat ini di Mako damkarmat terdapat empat monyet dan satu ular sanca. Seluruh hewan liar tersebut merupakan hasil evakuasi di 2024 dan 2025. Hewan itu disimpan di kerangkeng-kerangkeng besi. (ris)