Berita Bekasi Nomor Satu

Lumba-lumba Mati Terdampar di Pagar Laut Tarumajaya Bekasi

TERDAMPAR: Seekor lumba-lumba ditemukan mati terdampar di pagar laut perairan Desa Segarajaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Rabu (22/1). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI  – Seekor lumba-lumba ditemukan mati terdampar di pagar laut perairan Desa Segarajaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Rabu (22/1). Saat ditemukan, lumba-lumba tersebut tersangkut di antara deretan bambu yang dipasang untuk alur pembangunan pelabuhan.

Menurut warga setempat, lumba-lumba tersebut hanyut sejak dua hari lalu. Diperkirakan, kematian lumba-lumba itu disebabkan tertabrak perahu atau tersangkut jaring nelayan.

“Itu ikan lumba-lumba biasanya kalau kesangkut itu biasanya tertabrak kapal, kena jaring, biasanya,” kata Markum (45) nelayan yang telah beralih profesi menjadi pemandu wisata di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paljaya, Rabu (22/1).

Berdasarkan pantauan di lokasi, lumba-lumba tersebut diperkirakan memiliki panjang sekitar satu meter. Kondisi mamalia tersebut sudah hangus akibat terpapar sinar matahari. Kejadian ini, menurut Markum, merupakan yang pertama kali terjadi di perairan laut Tarumajaya.

“Dari darat kurang lebih dua kilometer. Itu kan dari tengah, minggir, hanyut terbawa arus,” tambahnya.

Sejak masih menjadi nelayan, Markum sering menemukan lumba-lumba sejenis di tengah laut, yang jaraknya sekitar lima kilometer dari daratan. Biasanya, ikan lumba-lumba itu berenang dalam kawanan.

Meskipun demikian, Markum memastikan bahwa lumba-lumba yang mati tersebut hanyut terbawa arus hingga ke proyek alur pelabuhan, bukan mati akibat menabrak bambu-bambu pembatas laut.

“Biasanya itu di tengah adanya. Baru ini kalau lumba-lumba mati. Itu kesangkut bambu setelah mati, hanyut,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi, Iman Santoso, mengungkapkan bahwa meskipun kewenangannya terbatas di pesisir laut, ia telah mengingatkan agar pembangunan pelabuhan memperhatikan beberapa aspek, seperti pemberdayaan nelayan, pemanfaatan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dan pelestarian ekologi.

“Kalau kami intinya pada setiap kegiatan apapun yang perlu kami pertimbangkan faktor ekologinya. Itu yang perlu kami ingatkan ke forum. Selain pemberdayaan nelayan dan pemanfaatan TPI,” tandasnya. (ris)