RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pedagang bakso di Kabupaten Bekasi terpaksa beralih menggunakan daging sapi impor sebagai bahan baku. Hal ini disebabkan oleh langkanya daging sapi lokal di pasaran akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda beberapa wilayah penghasil hewan ternak, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ketua Umum Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso) Indonesia, Bambang Haryanto, menjelaskan bahwa pedagang di Kabupaten Bekasi dan wilayah Jabodetabek kini mengimpor daging sapi dari Australia.
Kebijakan ini diambil karena pasokan daging sapi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur terhenti akibat wabah PMK yang menyerang hewan ternak di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Cegah Penyebaran PMK, Pemkab Bekasi Gencarkan Vaksinasi
“Pedagang daging di Cikarang, khususnya, dan wilayah Jabodetabek, kini menyetop pasokan daging dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mereka beralih membeli sapi BX dari Australia, yang dipotong di Cikarang. Alhamdulillah, daging ini aman,” kata Bambang di Cikarang Utara, Selasa (21/1).
Bambang memastikan bahwa daging sapi yang digunakan oleh pedagang bakso di Kabupaten Bekasi dan Jawa Barat telah melalui pemeriksaan kesehatan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Sapi-sapi impor ini, terutama sapi BX dari Australia, telah dipastikan sehat sebelum dipotong dan digunakan sebagai bahan baku bakso.
BACA JUGA: Omzet Pedagang Hewan Terjun 20 Persen Imbas Wabah PMK di Kabupaten Bekasi
“Artinya sapi di Jawa Barat aman dan biasanya mereka lebih suka memotong sapi BX dari Australia, kemudian semua RPH sebelum di potong hewan pasti akan diperiksa kesehatan bahwa artinya sapi-sapi yang di potong itu sangat layak dan sehat,” tambahnya.
Meskipun daging yang digunakan aman, penyebaran isu wabah PMK berdampak pada minat konsumen. Pemberitaan media yang mengaitkan PMK dengan wilayah penghasil daging sapi membuat masyarakat khawatir dan menyebabkan penurunan omset pedagang bakso di Kabupaten Bekasi hingga 20 persen sejak awal Januari 2025.
“Ramainya pemberitaan media isunya PMK ini adanya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, mereka itu masyarakat khawatir konsumsi makanan yang berbahan baku dari daging tersebut, akhirnya dan sebagian khawatir lah menahan diri untuk tidak mengkonsumsi,” tutupnya. (ris)