Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Binaan Lapas Cikarang Diberdayakan

PANEN TELUR: Dua warga binaan memanen telur ayam dalam program SAE di Lapas Cikarang Kelas IIA Cikarang Timur, Kamis (6/2). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Cikarang terus mendukung upaya swasembada pangan melalui pembentukan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) bernama Kampung Urip.

Berdiri di area seluas 4 hektar, Kampung Urip memiliki berbagai fasilitas yang dirancang untuk pemberdayaan warga binaan, seperti budidaya ikan lele, peternakan ayam petelur, serta perkebunan sayur mayur dan buah-buahan.

Kasi Administrasi Keamanan dan Ketertiban Lapas Kelas II A Cikarang, Yusuf Priyo Widodo, menyatakan bahwa sebanyak 300 warga binaan mendapatkan edukasi di Kampung Urip.

Mereka dibentuk dalam kelompok-kelompok kerja yang fokus pada budidaya ikan, peternakan ayam, dan hidroponik, yang semuanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis.

BACA JUGA: BPBD Kabupaten Bekasi: Angin Kecang Terjang Dua Kecamatan

“Kita memberdayakan beberapa kelompok kerja, ada perikanan, ayam bertelur, hidroponik dan beberapa macam kegiatan-kegiatan untuk mengisi dan membina warga binaan kami supaya bisa mendapatkan bekal ilmu,” kata Yusuf.

Selain itu, Lapas Cikarang menjalin kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi dan UMKM lokal untuk memberikan pelatihan keterampilan tambahan, seperti pembuatan roti dan pangkas rambut.

Program pelatihan ini bertujuan memberikan kompetensi kepada warga binaan agar siap memasuki dunia kerja setelah menjalani masa hukuman mereka.

“Warga binaan juga mendapatkan sertifikat. Hasil dari produk yang dihasilkan di SAE ini juga akan memberikan keuntungan bagi mereka dalam bentuk premi, yang bisa menjadi modal usaha saat mereka bebas nanti,” tambah Yusuf.

BACA JUGA: Pemerintah Desa Sumberjaya Tambun Catat 352 KK Terdampak Angin Kencang, Korban Dua Orang

Menurutnya, program tersebut sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo yang mengedepankan ketahanan pangan. Selain itu, pelatihan keterampilan seperti pembuatan roti juga memberikan dampak positif, dengan beberapa mantan narapidana berhasil mendirikan usaha sendiri, seperti toko roti yang sukses.

“Alhamdulillah ada dari Jawa buka toko roti dari informasinya sukses. Kami mendengarnya cukup bahagia meraih sukses dari ilmu yang didapat di Lapas Cikarang ini,” terangnya.

Sementara itu, warga binaan Lapas Cikarang, Jefri (39), tampak sibuk membenahi telur-telur ayam satu per satu. Jefri mengungkapkan bahwa melalui program yang ada di fasilitas SAE ini, ia memperoleh pengetahuan tentang beternak ayam petelur yang dapat menghasilkan telur dalam jumlah banyak setiap harinya.

“Setiap jam 9 pagi kita kasih makan, kasih vitamin ayamnya. Ya kita berharap ketika keluar (Lapas) jadi bisa beternak ayam bisa buka usaha,” tandasnya. (ris)