Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

Bisnis Kargo Makin Lincah, Kirim Barang 1 Kg Sekarang Bisa!   

LAUNCHING: Peluncuran sistem Om Kirim di Graha Hartika Kota Bekasi, Sabtu (15/2). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Para pelaku usaha kargo kecil dan menengah kini tak perlu khawatir lagi dengan batasan minimum pengiriman.

Om Kirim hadir dengan layanan baru menggunakan sistem Air Freight atau ekspedisi udara, yang memungkinkan pengiriman mulai dari 1 kilogram.

Layanan ini bisa memberikan solusi bagi bisnis kargo yang selama ini terkendala aturan berat minimum. Peluncuran layanan ini digelar di Graha Hartika Kota Bekasi pada Sabtu, (15/2).

Direktur Marketing dan Sales Om Kirim, Muhammad Imam, mengungkapkan bahwa tantangan utama bagi pelaku usaha kargo kecil adalah keterbatasan layanan untuk pengiriman dalam jumlah kecil.

“Membantu teman-teman para forwarding, para pemain kargo yang biasa kirim dengan minimum 50 kg ke atas atau 100 kg. Sekarang bisa 1 kg, bisa diantar,” ujar Imam.

Sistem ini dikembangkan oleh LILI Lion Logistik Indonesia, dan pelaku usaha cukup mendaftar melalui https://omkirim.com untuk bisa mengakses layanan tanpa harus membangun sistem pengiriman sendiri.

Menurut Imam, banyak pelaku usaha kargo kecil yang terkendala biaya besar jika harus membangun sistem sendiri dan menggaji sumber daya manusia (SDM).

Dengan hadirnya Om Kirim, mereka kini bisa menjalankan bisnisnya lebih efisien tanpa terbebani investasi besar.

“Kalau pengusaha besar bisa kirim barang 1 kg, tapi sekarang teman-teman pengusaha kargo kecil dan menengah yang modalnya sedikit pun bisa jadi pengusaha ritel,” tambahnya.

Salah satu pelaku usaha kargo menengah, Abdul Rosyid, menyambut baik kehadiran layanan ini.

Menurutnya, layanan Om Kirim menjadi solusi bagi pengiriman dalam jumlah kecil yang selama ini sering tertunda akibat syarat minimum 10 kg.

“Karena kebanyakan kargo itu ada minimum 10 kg, susah kita untuk jualan,” kata Abdul.

Sebelumnya, jika ada permintaan pengiriman dalam jumlah kecil, pihaknya terpaksa menunggu hingga terkumpul cukup banyak pesanan sebelum bisa dikirim.

“Akhirnya kita kumpulin beberapa customer, baru nanti kita kirim ke destinasi yang sama. Tapi itu memakan waktu lama banget,” jelasnya. (rez)