Berita Bekasi Nomor Satu

Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Arus Mudik-Balik Lebaran 2025 di Bekasi, Ini yang jadi Perhatian

TINJAU JALUR MUDIK: Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman bersama jajarannya meninjau jalur mudik di Cikarang Selatan, Selasa (11/3). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Polisi mulai menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk arus mudik dan balik Lebaran 2025.

Berdasarkan rapat lintas sektoral Polres Metro Bekasi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, arus mudik diperkirakan dimulai usai libur sekolah pada 22 Maret, dengan puncaknya pada 28-30 Maret.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, mengungkapkan pihaknya mengantisipasi pasar tumpah yang bisa menyebabkan kemacetan, khususnya di jalur arteri dari Cakung hingga Kedungwaringin.

“Waktu tahun lalu ada sekitar tiga sampai empat pasar tumpah. Siapa tau sekarang sudah mulai berkurang atau bertambah  akan kita sosialisasikan lebih awal,” kata Latif usai meninjau kesiapan jalur mudik di Cikarang Selatan, Selasa (11/3).

BACA JUGA: Anggota DPRD Jabar Rochadi Ajukan Perbaikan Infrastruktur untuk Atasi Banjir di Kabupaten Bekasi  

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk persiapan jalan kabupaten, provinsi, dan kawasan. Dengan begitu, infrastruktur pendukung siap saat arus mudik pada 22 Maret mendatang.

“Kami sudah berkoordinasi untuk pemasangan rambu dan pengecatan marka, agar jalan tidak rusak atau berlubang saat arus mudik dan balik,” jelas Mustofa.

Selain pasar tumpah, parkir liar juga menjadi perhatian utama untuk kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025. Sosialisasi telah dilakukan agar pada puncak arus mudik, 28-30 Maret, tidak ada lagi parkir liar di bahu jalan dan pasar tumpah yang mengganggu.

“Biasanya arus mudik dimulai dari ketika libur anak sekolah sampai dengan puncaknya ketika orang-orang libur bekerja. Nanti kita antisipasi sehingga tanggal 28 sampai 30 tidak ada lagi kepadatan, kemacetan karena parkir yang tidak pada mestinya,” tandasnya. (ris)