RADARBEKASI.ID, BEKASI – Antrean panjang truk sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu Kecamatan Bantargebang, baru-baru ini terjadi akibat minimnya alat berat yang beroperasi. Hal ini menyebabkan proses pembongkaran sampah tersendat dan berdampak pada kemacetan di jalan raya. Belasan alat berat yang seharusnya berfungsi justru tidak beroperasi karena mengalami kerusakan dan belum diperbaiki. Saat ini, alat-alat tersebut hanya terparkir di area sekitar TPA.
Kepala Bidang Penanganan Sampah dan Kemitraan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Budi Rahman, membenarkan banyak alat berat di TPA yang rusak. Namun, hingga kini perbaikannya belum bisa dilakukan karena kontrak perawatan belum berjalan.
“Mau kita perbaiki, tapi kontraknya belum berjalan. Ditambah lagi, sistem pengadaan barang dan jasa sedang beralih dari e-catalog versi 5 ke versi 6, jadi kita harus menyesuaikan,” ujar Budi kepada Radar Bekasi, Selasa (18/3).
Ia menjelaskan bahwa perbaikan baru bisa dilakukan setelah kontrak resmi berjalan. Sementara itu, alat berat yang masih berfungsi tetap dioperasikan untuk mengurangi antrean truk sampah.
“Selain alat yang masih berfungsi, kita juga menyewa alat berat melalui Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan banjir. Setelah selesai digunakan di lokasi banjir, alat berat itu akan dialihkan ke TPA untuk membantu operasional,” tambahnya.
Meskipun TPA Sumur Batu sudah kelebihan kapasitas, Budi memastikan bahwa pembuangan sampah tetap berlangsung agar Kota Bekasi tidak mengalami penumpukan sampah di wilayahnya.
“Kami tetap mengoptimalkan TPA Sumur Batu agar bisa menampung sampah dan layanan tetap berjalan,” pungkasnya.(pay)