Berita Bekasi Nomor Satu

Keutamaan Salat Tarawih di Malam 10 Hari Terakhir Ramadan, Agar Terbebas Api Neraka

Ilustrasi orang yang sedang berdoa memohon ampunan kepada Allah SWT, di 10 hari kedua di bulan Ramadan. Foto Freepik.

RADARBEKASI.ID, BEKASI –  Setiap tahun, Ramadan selalu menjadi bulan yang dinantikan umat Islam di seluruh dunia. Bulan yang penuh berkah ini membawa kesempatan luas bagi setiap Muslim untuk memperbanyak ibadah, mencari pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam Islam, Ramadan terbagi menjadi tiga bagian utama. Sepuluh hari pertama disebut sebagai fase rahmat, di mana kasih sayang Allah SWT melimpah kepada hamba-Nya. Selanjutnya, sepuluh hari kedua dikenal sebagai fase maghfirah, di mana pintu-pintu ampunan Allah terbuka lebar.

Sedangkan sepuluh hari terakhir merupakan fase pembebasan dari api neraka, yang menjadi puncak perjuangan spiritual dalam bulan suci ini.

BACA JUGA: Jelang Sepuluh Hari Terakhir Ramadan, Keistimewaan Lailatul Qadar, Ini Tanda-tandanya

Umat Islam tengah memasuki fase itqun minannar atau pembebasan dari api neraka,di Ramadan 1446 Hijriah.

Pada fase ini, Allah SWT memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada hamba-Nya untuk bertaubat dan meraih pengampunan.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Keutamaan fase itqun minannar atau terbebas dari api neraka ini semakin jelas dengan banyaknya keberkahan yang Allah berikan pada salat Tarawih di 10 hari terakhir.

Dilansir dari JawaPos, dalam kitab Durratun Nashihin karya Syaikh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir al-Khaubawiyyi yang ditulis pada abad ke-13 hijriah. Berikut adalah keistimewaan sholat Tarwih pada 10 hari terakhir bulan Ramadan:

• Malam ke-20:

وَفِى اللَّيْلَةِ الْعِشْرِيْنَ يُعْطَى ثَوَابَ الشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ

Artinya: Seorang Muslim akan diberi pahala seperti pahala para syuhada dan orang-orang shalih.

• Malam ke-21:

وَفِى اللَّيْلَةِ الْحَادِيَةِ وَالْعِشْرِيْنَ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ مِنَ النُّوْرِ

Artinya: Allah SWT akan membangun rumah dari cahaya di surga bagi orang yang beribadah pada malam ini.

• Malam ke-22:

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةِ وَالْعِشْرِيْنَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ آمِنًا مِنْ كُلِّ غَمٍّ وَهَمٍّ

Artinya: Jika hari kiamat tiba, orang tersebut akan diselamatkan dari segala kesusahan dan kebingungan.

• Malam ke-23:

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ وَالْعِشْرِيْنَ بَنَى اللهُ لَهُ مَدِيْنَةً فِى الْجَنَّةِ

Artinya: Allah akan membangun sebuah kota di dalam surga untuknya.

• Malam ke-24:

وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةِ وَالْعِشْرِيْنَ كَانَ لَهُ اَرْبَعٌ وَعِشْرُوْنَ دَعْوَةً مُسْتَجَابَةً

Artinya: Akan dikabulkan 24 doa bagi mereka yang bersungguh-sungguh beribadah.

• Malam ke-25:

وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةِ وَالْعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ عَذَابَ الْقَبْرِ

Artinya: Allah akan menghilangkan siksa kubur dari dirinya.

• Malam ke-26:

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ ثَوَابَهُ اَرْبَعِيْنَ عَامًا

Artinya: Allah akan meningkatkan pahala ibadahnya selama 40 tahun.

• Malam ke-27:

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ جَازَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ عَلَى الصِّرَاطِ كَاْلبَرْقِ اْلخَاظِفِ

Artinya: Di hari kiamat, ia akan melewati jembatan shirathal mustaqim secepat kilat.

• Malam ke-28:

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ اَلْفَ دَرَجَةٍ فِى اْلجَنَّةِ

Artinya: Allah akan mengangkat derajatnya seribu tingkat di surga.

• Malam ke-29:

وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ أَعْطَاهُ اللهُ ثَوَابَ اَلْفِ حَجَّةٍ مَقْبُوْلَةٍ

Artinya: Akan diberikan pahala setara dengan seribu haji yang diterima.

• Malam ke-30:

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّلاَثِيْنَ يَقُوْلُ اللهُ يَاعَبْدِى كُلْ مِنْ ثِمَارِ اْلجَنَّةِ وَاغْتَسِلْ مِنْ مَاءِ السَّلْسَبِيْلِ وَاشْرَبْ مِنَ اْلكَوْثَرِ اَنَارَبُّكَ وَاَنْتَ عَبْدِى

Artinya: Allah SWT berfirman kepadanya, “Makanlah buah-buahan surga, mandilah dengan air salsabil, dan minumlah dari telaga kautsar. Sesungguhnya Aku adalah Tuhanmu dan engkau adalah hamba-Ku.” (cr1)