Berita Bekasi Nomor Satu

Respon Bobon Santoso soal Konten Ludesnya Rendang 200 Kg Willie Salim: Bukan dari Hati

Bobon Santoso. Foto: dok.Jawa Pos darikanal YouTube Denny Sumargo

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Insiden raibnya rendang seberat 200 kg dalam acara buka bersama di Palembang menarik perhatian banyak pihak, termasuk tokoh-tokoh di dunia kuliner. Acara yang berlangsung di halaman Benteng Kuto Besak (BKB) pada Selasa (18/3/2025) ini diinisiasi oleh kreator konten kuliner, Willie Salim, yang memasak rendang dalam jumlah besar untuk dibagikan kepada masyarakat.

Dengan bahan utama seekor sapi seharga Rp50 juta, rendang tersebut dimasak dalam sebuah wajan raksasa di tengah keramaian. Namun, kejadian tak terduga terjadi ketika Willie meninggalkan lokasi sejenak. 

Dalam hitungan singkat, rendang yang masih dalam proses memasak itu tiba-tiba hilang. Meskipun kepolisian telah mengimbau warga untuk tidak berebut karena rendang masih panas, imbauan tersebut tidak dihiraukan, sehingga rendang 200 kg itu pun habis seketika.

Insiden ini menuai reaksi beragam di media sosial. Beberapa warganet berspekulasi bahwa kejadian ini sudah diatur atau merupakan settingan demi konten viral. Salah satu figur publik yang turut menanggapi peristiwa ini adalah Bobon Santoso, seorang kreator kuliner ternama di Indonesia.

Baca Juga: Laura Anak Nikita Mirzani Ungkap Alasan Belum Muncul ke Publik hingga Akui Rindu Sang Ibu

Bobon membagikan pandangannya melalui unggahan di media sosial. Ia mengutip pesan dari seorang warganet yang menyatakan kekhawatiran bahwa nama baik Kota Palembang tercoreng akibat kejadian tersebut. 

Dalam pesannya, warganet itu berharap Bobon bisa datang ke Palembang dan membuktikan bahwa masyarakat di sana tetap beradab serta tidak seperti yang tergambarkan dalam video Willie Salim.

Menanggapi hal itu, Bobon mengungkapkan bahwa ia menemukan beberapa kejanggalan dalam video insiden tersebut. 

Namun, karena kesibukannya, ia tidak bisa hadir langsung untuk membuktikan lebih lanjut. Dalam unggahannya, Bobon menyoroti bahwa kejadian ini seharusnya tidak terjadi jika penyelenggaraannya terorganisir dengan baik.

“Kalau benar-benar terorganisir dengan baik, kejadian seperti ini tidak akan terjadi. Ini dampak kalau niatnya hanya demi konten, bukan dari hati,” tulis Bobon dalam unggahannya beberapa waktu lalu, dikutip Minggu (23/3/2025).(ce2)