Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

Transaksi Gadai Melonjak 22 Persen Menjelang Lebaran 2025

Kepala Departemen Komunikasi PT Pegadaian, Riana Rifani (kiri), saat materi sosialisasi kegiatan usaha bulion di tempat pelatihan jumalistik dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW), Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025). PT Pegadaian mencatat aktivitas gadai melonjak menjelang Lebaran 2025. Foto: Karsim Putra Pratama/Radar Bekasi.

RADARBEKASI.ID, JAKARTA –  PT Pegadaian mencatat terjadi lonjakan 22 persen pada transaksi harian gadai menjelang Lebaran 2025/Hari Raya Idulfitri 1446 H.

Berdasarkan data PT Pegadaian, setelah transaksi harian gadai Maret ini mencapai Rp78 miliar. Angka tersebut melonjak 22 persen dibandingkan transaksi yang terjadi pada bulan Februari sekitar Rp64 miliar.

“Momentum sebelum Ramadan sampai dengan Ramadan, untuk transaksi harian gadai melonjak 22 persen. Februari kisaran Rp64 miliar. Maret ini transaksinya melonjak sampai Rp78 miliar,” ujar Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pegadaian, Riana Rifani saat konferensi pers di lokasi pelatihan jurnalistik dan uji kompetensi wartawan yang diselenggarakan LPDS bekerjasama dengan PT Pegadaian, Kamis (20/3/2025).

Riana menjelaskan, lonjakan transaksi gadai ini terjadi karena meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk mudik dan lain sebagainya. Walaupun sebenarnya, kata Riana, ada juga masyarakat yang menggadai untuk modal usaha.

BACA JUGA: Bank Emas Pegadaian Diluncurkan, Direktur Utama BRI Sebut jadi Sumber Pertumbuhan Baru

“Misalnya ada yang untuk modal usaha, ada juga yang membutuhkan untuk mudik, dan lain sebagainya,” ucapnya.

Menurutnya, Jawa Barat menjadi provinsi yang paling banyak melakukan transaksi gadai menjelang Idulfitri. “Rata-rata barang yang digadai itu emas atau perhiasan, ada juga yang BPKB kendaraan,” jelasnya.

Namun demikian, Riana juga menyampaikan, tidak semua masyarakat melakukan transaksi gadai menjelang ramadan, karena ada juga transaksi tebus. Untuk transaksi tebus ini paling banyak di Jawa Timur.

“Untuk di Jawa Timur lebih banyak yang menebus. Jadi setiap daerah maupun provinsi itu berbeda-beda,” katanya.

Meningkatkannya transaksi gadai di Jawa Barat dapat dilihat dari data yang ada di Pegadaian Cikarang. Berdasarkan transaksi di Pegadaian cabang Cikarang, paling sedikit ada 60 orang melakukan transaksi gadai, dan jumlah ini terbilang meningkat dibanding hari biasa yang hanya mencapai 20-30 orang.

“Rata-rata barang berharga mereka yang digadai meliputi emas, kendaraan sepeda motor hingga perabot rumah tangga. Namun emas atau perhiasan, dalam konteks ini menjadi barang yang kerap kali digadaikan oleh warga atau mendominasi dari jenis barang yang digadai sebesar 98 persen,” ucap Kepala Pegadaian Cabang Cikarang, Kristianto. (pra)