RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penjual tiket bus tujuan Sumatera, Sumarni, menyatakan bahwa sampai dengan saat ini belum ada lonjakan jumlah penumpang seperti yang diharapkan.
“Masih sepi-sepi saja. Biasanya di tanggal segini sudah mulai ramai, tapi sekarang belum ada lonjakan,” kata Sumarni.
Menurutnya, kepadatan penumpang baru diperkirakan akan terjadi pada mulai Kamis (27/3). Jika dibandingkan dengan tahun lalu, ia menilai arus mudik kali ini terasa lebih sepi. Ia menuding sepinya karena penumpang karena adanya program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah.
“Apalagi untuk tujuan Sumatera, seperti Padang. Pemerintah menyediakan 250 unit bus gratis, jadi banyak yang memilih itu daripada beli tiket,” ujarnya.
Titik keberangkatan mudik gratis juga tersedia di Bekasi, seperti di depan Transmart, yang turut mempengaruhi penjualan tiket bus reguler. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengusaha bus komersial.
Di sisi lain, harga tiket bus untuk rute-rute populer juga mengalami kenaikan. Untuk perjalanan menuju Padang, harga tiket eksekutif yang sebelumnya seharga Rp650 ribu kini melonjak menjadi Rp800 ribu. Kelas royal yang sebelumnya Rp850 ribu menjadi Rp900 ribu, sementara tiket kelas luxury mencapai Rp1,1 juta.
BACA JUGA: https://radarbekasi.id/2025/03/25/1-399-penumpang-bus-mudik-dari-terminal-bekasi-di-h-7/
Meski tarif tiket naik, kenyataannya jumlah penumpang justru menurun. Sumarni mengatakan, biasanya menjelang Lebaran, perusahaan otobus menambah armada bus untuk mengakomodasi lonjakan penumpang. Namun, tahun ini, penambahan bus ekstra belum terlihat.
“Biasanya sudah ada bus ekstra, sekarang belum,” kata Sumarni.
Sebagai pengusaha bus, Sumarni berharap pemerintah dapat lebih bijaksana dalam mempertimbangkan dampak dari program mudik gratis terhadap industri bus komersial.
Ia meminta agar jumlah bus gratis yang disediakan tidak terlalu banyak, demi menjaga keberlangsungan usaha para pengusaha bus.
“Kalau bisa, jumlahnya dikurangi supaya usaha kami tetap berjalan. Jangan sampai pengusaha bus gulung tikar karena ini,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Zeno Bachtiar, mengatakan pihaknya meningkatkan pengawasan di terminal, termasuk proses penjualan tiket. (rez)