RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Sayuran merupakan salah satu makanan sehat yang kaya akan nutrisi penting bagi tubuh. Kandungan serat, vitamin, mineral, serta antioksidan dalam sayuran berperan besar dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Konsumsi sayuran secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, menstabilkan berat badan, serta mengurangi risiko berbagai penyakit kronis.
Namun, meskipun sayuran memiliki banyak manfaat, cara pengolahan yang tidak tepat dapat menghilangkan sebagian besar nutrisinya dan bahkan berpotensi membahayakan kesehatan. Salah satu metode pengolahan yang kurang disarankan adalah menggoreng sayuran.
Proses menggoreng menyebabkan sayuran menyerap minyak dalam jumlah besar, yang dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan.
Baca Juga: Manfaat Apel untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Atasi Bau Mulut hingga Turunkan Berat Badan
Melansir dari X @glitterycastle, berikut tiga jenis sayuran yang tidak disarankan untuk digoreng:
Kol
Sayur kol atau kubis memiliki rasa yang semakin lezat ketika digoreng, tetapi ternyata cara ini justru berbahaya. Kol yang digoreng dapat mengalami perubahan senyawa menjadi karsinogenik, yang berpotensi menyebabkan kanker jika dikonsumsi terus-menerus.
Selain itu, konsumsi kol goreng juga dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, penyakit jantung, dan gangguan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, lebih baik kol dikonsumsi dengan cara direbus atau dimakan mentah sebagai lalapan.
Terong
Terong juga termasuk dalam daftar sayuran yang sebaiknya tidak digoreng. Mengonsumsi terong goreng secara berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi) serta memicu penyakit kardiovaskular.
Penyakit ini terjadi akibat penumpukan plak dalam arteri yang dapat menghambat aliran darah. Sebagai alternatif yang lebih sehat, terong dapat dikonsumsi dalam bentuk tumisan dengan sedikit minyak, dibakar, atau dimakan langsung sebagai lalapan.
Brokoli
Brokoli adalah sayuran yang sangat kaya nutrisi, namun pengolahan dengan cara digoreng dapat mengubah kandungan gizinya dan membentuk senyawa berbahaya seperti aldehida dan radikal bebas.
Senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan sel yang memicu peradangan dalam tubuh serta meningkatkan risiko penyakit degeneratif dan kanker. Oleh karena itu, brokoli lebih baik dikonsumsi dengan cara dikukus, direbus, dipanggang, atau dimakan langsung dalam salad.(ce2)