RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pedagang Pasar Proyek di Jalan Mayor Oking Bekasi Timur, kini kesulitan meraup untung besar dari penjualan baju Lebaran. Dalam beberapa tahun terakhir, pasar ini sepi pembeli yang berburu pakaian untuk Idulfitri.
Sepinya pembeli disebabkan oleh pesatnya perkembangan mal dan toko daring, serta letak pertokoan yang kini kurang strategis. Dulu, pedagang berjualan di lokasi yang kini menjadi Bekasi Junction. Saat ini, mereka menempati pertokoan di belakang dan sebelah pusat perbelanjaan tersebut.
Para pedagang berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dapat mengembalikan kejayaan Pasar Proyek seperti pada era 80-an hingga 90-an.
Hernawati, pemilik toko baju “Sinar Terang” yang sudah berjualan sejak tahun 80-an, mengungkapkan bahwa penurunan omset penjualan masih terasa, terutama akibat pandemi Covid-19.
Menurutnya penjualan sewaktu masa pandemi Covid-19 masih terbilang bagus dibandingkan dengan 2025 yang semakin sepi.
“Dari pengaruh Covid-19 itulah sudah mulai entar buka tutup dan sepi, tapi lumayan dibandingkan dengan sekarang. 2020 walaupun Covid sampai 2022 itu masih oke,” ujar Hernawati kepada Radar Bekasi, Jum’at (28/3) sore.
Ia menyebutkan bahwa penurunan omset bisa mencapai 50 persen menjelang Lebaran. Bahkan, ia mencatat bahwa pada tiga minggu pertama bulan puasa, penjualannya lebih sepi dibandingkan hari biasa.
“Penurunan sampai 50 persen, bahkan menjelang seminggu 10 hari mau lebaran atau seminggu baru ada yang belanja. Selama tiga minggu itu kosong malah sepi banget lebih sepi dari hari biasa. Bulan puasa 3 minggu lebih sepi dari hari biasa,” tambahnya.
Hernawati berharap Pemkot Bekasi dapat memberikan kebijakan yang konkret untuk mengembalikan keramaian Pasar Proyek seperti pada masa lalu, terutama saat momen-momen besar seperti Lebaran
“Harapannya semoga pemerintah bisa menjadikan pasar proyek seperti tahun 80 dan 90an yang masih ramai,” pungkasnya. (cr1)