RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW dan para sahabatnya selalu meningkatkan amal ibadahnya di sepuluh hari terakhir Ramadan karena di dalamnya terdapat malam lailatul qadar yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Malam lailatul qadar merupakan malam yang paling dinanti oleh setiap muslim. Keistimewaan malam lailatul qadar ini telah dijelaskan di dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada lailatul qadar. Dan tahukah kamu apakah lailatul qadar itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS. Al-Qadar ayat 1-3).
Bahwa malam lailatul qadar itu dirahasiakan waktunya oleh Allah SWT supaya umat muslim berusaha untuk mencarinya dan mendapatkan pahala yang sangat besar. Rasulullah SAW juga tidak pernah menjelaskan waktu dan tanggal pastinya, hanya beliau memberikan petunjuk mungkin terjadinya malam lailatul qadar.
Para ulama memiliki berbagai pendapat mengenai waktu terjadinya malam lailatul qadar. Jumhur ulama menjelaskan bahwa malam lailatul qadar terjadi pada sepuluh terakhir Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil.
Pendapat ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.”
Karena lailatul qadar tidak diketahui waktu pastinya, maka cara yang paling baik untuk mendapatkannya yaitu dengan menghidupkan seluruh malam di sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan memperbanyak amalan ibadah seperti i’tikaf, membaca dan mengkhatamkan Al-Quran, qiyamul lail, bersedekah, berdoa, meminta ampunan dan lain sebagainya.
Dari Aisyah r,a berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Bila sepuluh (terakhir dari bulan Ramadhan) telah masuk, biasanya Rasulullah SAW menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya, lebih bersungguh-sungguh dan mengencangkan sarungnya.” (HR. Muslim)
Hadits ini menjelaskan bahwa sepuluh hari terakhir Ramadhan memiliki banyak keutamaan dibanding dengan malam-malam lainnya. Oleh sebab itu mari kita tingkatkan kesungguhan supaya mendapatkan kebaikan dan keberkahan bulan Ramadhan juga malam lailatul qadar. Amin. (*)
Penulis merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Bekasi, Pengurus Pusat Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Kepala SMPIT Baitul Halim Bekasi