RADARBEKASI.ID, BEKASI – Toni Sudrajat masih sibuk mengelap keringat yang mengucur dari wajahnya saat dijumpai di Jalan Gatot Subroto, Cikarang Utara, Kamis (10/4) siang. Ratusan kilometer telah ditempuh oleh pria berusia 70 tahun ini dengan mengayuh sepeda tua miliknya.
Edi, sapaan akrabnya, berangkat tiga hari lalu dari kampung halamannya di Gombong, Jawa Tengah, menuju Jakarta dan Depok. Dengan mengenakan blangkon dan pakaian tradisional Jawa, Toni pelan-pelan menggowes sepedanya.
Sepatu usangnya menjadi saksi bisu perjalanan Toni melintasi desa demi desa. Berbekal uang seadanya, pakaian, dua anak ayam kampung peliharaannya, dan beberapa alat pijat, Toni siap meramaikan dunia pijat tradisional di Jakarta dan Depok.
“Ya di Jakarta memang sesuai dengan keahlian, si mbah kan hanya jual jasa sebagai tukang pijit. Insya Allah jika Tuhan memberikan rezeki buat Mbah mudah-mudahan Insya Allah,” ucap Toni kepada Radar Bekasi di Cikarang Utara, Kamis (10/4).
Jarak sejauh 600 kilometer harus ditempuh Toni hingga sampai di Jakarta, melintasi jalur Pantura. Dalam perjalanan tiga hari tiga malam, Toni sering berhenti untuk istirahat dan salat di masjid-masjid yang dilaluinya.
Selain karena desakan ekonomi yang mengharuskannya ke Jakarta, Toni juga termotivasi untuk bergaul dengan orang-orang di wilayah-wilayah yang belum pernah ia kunjungi.
“Satu, karena hobi. Kedua, dalam perjalanan kita bisa bergaul dengan masyarakat asli setempat. Bukan pemudik, kan kalau pemudik hanya lewat. Tapi kalau kita berkunjung ke suatu tempat, bisa ngobrol. Kebetulan, si mbah bisa mijat mereka,” tambahnya.
Sepeda Toni dimodifikasi di kampung halamannya agar bisa membawa pakaian, perlengkapan pijat, dan dua ayam bangkok peliharaannya. Setiap kali berhenti, Toni memberi makan dan minum ayam-ayamnya. Kedua ayam tersebut dirawatnya dengan baik sebagai modal usaha di perantauan, dengan harapan suatu saat mereka bisa berkembang biak.
“Barangkali ayam ini bisa hidup, panjang umurnya, dia beranak, Insya Allah untuk usaha,” ceritanya.
Toni mengaku tidak melakukan persiapan fisik khusus sebelum memutuskan untuk mengayuh sepedanya ke arah barat. Namun, untuk menjaga stamina selama perjalanan, ia mengonsumsi air kelapa dan kopi. Di sepedanya, Toni juga menuliskan “Gombong Jateng, tujuan DKI Jakarta” beserta informasi jasa pijat panggilan ke nomor telepon selulernya.
“Mudah-mudahan Yang Maha Kuasa mengabulkan atas kedatangan si mbah ke Jakarta untuk menjual jasa saja, jasa pijat,” tandasnya. (ris)