Berita Bekasi Nomor Satu

Pemkot Bekasi Gandeng UNJ untuk Atasi Persoalan Kekurangan Guru

KERJASAMA: Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dengan Wakil Rektor Bidang Kerjasama UNJ Andy Hadiyanto seusai menandatangani kerjasama untuk mengatasi persoalan kekurangan guru.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi kini tengah menggandeng Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk mengatasi persoalan kekurangan guru yang semakin mendesak.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga pendidik, termasuk Kepala Sekolah (Kepsek), yang menjadi tantangan besar di Kota Bekasi.

Kerjasama antara Pemkot Bekasi dan UNJ ini resmi dimulai awal pekan ini dengan penandatanganan dokumen kerjasama yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi. Melalui kerjasama ini, mahasiswa UNJ akan berperan sebagai pengisi kekosongan guru di sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP negeri di Kota Bekasi. Mereka akan mengisi kebutuhan guru lewat program magang yang sudah dirancang.

BACA JUGA: Pemenuhan Kebutuhan Guru Masih jadi Pekerjaan Rumah Pemkot Bekasi

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menjelaskan bahwa ini adalah solusi inovatif untuk menangani kekurangan sekitar 2.600 guru yang saat ini terjadi.

“Nanti kita akan tentukan penyebarannya, dan UNJ juga ingin melibatkan mahasiswa dari berbagai jurusan, tidak hanya dari jurusan kejuruan, untuk mengisi kekurangan guru yang ada,” ujar Tri, Senin (14/4).

Kerjasama ini direncanakan berjalan selama satu tahun ke depan. Dalam pelaksanaannya, Kota Bekasi juga berambisi untuk dijadikan Role Model pembelajaran dengan pendekatan Deep Learning. “Kita akan upayakan agar Kota Bekasi menjadi Role Model untuk pendekatan pembelajaran yang lebih mendalam,” tambahnya.

BACA JUGA: 1.043 Siswa Bekasi Diterima di Perguruan Tinggi Negeri Jalur SNBP 2025

Langkah Pemkot Bekasi ini mendapat dukungan dari Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Effendi, yang menilai kebijakan ini sebagai langkah strategis untuk mengatasi kekurangan guru. “Ini kebijakan strategis yang penting untuk mengatasi masalah kekurangan guru yang terus mengemuka,” katanya.

Namun, Sardi juga mengingatkan bahwa masalah kekurangan guru tidak berdiri sendiri. Kota Bekasi juga menghadapi kekurangan kepala sekolah dan pengawas sekolah, terlebih dengan banyaknya ASN guru yang telah memasuki masa purna tugas. “Jika masalah ini tidak segera diatasi, bisa berdampak pada menurunnya kualitas pendidikan di Kota Bekasi,” tegasnya.

Untuk itu, Sardi menekankan pentingnya pengangkatan atau rekrutmen ASN guru secara berkelanjutan. Ia menilai, hal ini sangat penting untuk menjaga kualitas pendidikan dan memastikan pemenuhan tenaga pendidik yang berkualitas di Kota Bekasi.(sur)