Berita Bekasi Nomor Satu

Puskesmas Tak Periksa Kondisi Korban Asap di Jatiluhur, Ini Alasannya

Seorang anak menggunakan alat bantuan pernapasan akibat ISPA yang disebabkan asap pembakaran arang di RT 005 RW 006 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puskesmas Jatiluhur tidak melakukan pemeriksaan medis terhadap anak-anak yang diduga mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat asap dari aktivitas pembakaran arang oleh sebuah usaha di wilayah RT 005 RW 006 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi.

Kepala Puskesmas Jatiluhur, Andrizal Amir, membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan terkait dugaan ISPA yang disebabkan oleh polusi asap pembakaran arang. Namun, dalam tindak lanjutnya, tim kesehatan tidak melakukan pemeriksaan medis terhadap anak yang diduga menjadi korban.

“Kami hanya melakukan kunjungan untuk melihat kondisi lingkungan sekitar, tidak ada pemeriksaan terhadap anak yang dilaporkan terkena ISPA,” ujar Amir kepada Radar Bekasi, Senin (14/4).

Amir menambahkan, pihaknya hanya melakukan wawancara singkat dengan beberapa warga yang tinggal di sekitar lokasi pembakaran arang. Hasil peninjauan tersebut, menurutnya, belum cukup kuat untuk menarik kesimpulan apakah benar asap arang menjadi penyebab utama ISPA.

BACA JUGA: https://radarbekasi.id/2025/04/10/anak-anak-di-jatiluhur-jadi-korban-asap-pembakaran-arang/

“Untuk menyimpulkan itu, kami perlu data pendukung lain yang bukan hanya dari sisi kesehatan. Kami tidak berwenang menarik kesimpulan tanpa kajian lintas sektor,” jelasnya.

Ia juga mengaku telah meminta maaf kepada warga karena belum bisa memberikan keterangan medis yang pasti. Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan kelurahan untuk melaporkan temuan awal sebagai bahan evaluasi.

“Kami akan sampaikan hasil kunjungan ini ke Pak Lurah agar bisa menjadi bahan pertimbangan dalam mencari solusi terkait dampak asap dari pembakaran arang,” tandasnya.(pay)